Gerindra Tegaskan Prabowo Masih Terbuka untuk PKS Bergabung

Partai Gelora tolak PKS gabung koalisi

Intinya Sih...

  • PKS masih membuka peluang bergabung ke koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran.
  • Prabowo-Gibran terus menjalin komunikasi dan merangkul lawan politiknya untuk politik rekonsiliasi.

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo menegaskan, presiden terpilih, Prabowo Subianto masih membuka peluang Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk bergabung ke dalam koalisi pemerintahan ke depan.

Hal tersebut disampaikan Saraswati saat menanggapi kabar polemik penolakan bergabungnya PKS ke koalisi Prabowo-Gibran.

"Sampai sekarang pun juga tentunya pintu selalu terbuka karena Pak Prabowo sekali lagi selalu kedepankan persatuan Indonesia, terutama dari kalangan elitnya," kata keponakan Prabowo yang akrab dipanggil Saras itu di Kantor TKN Fanta, Jakarta Pusat, Kamis (2/5/2024).

Baca Juga: Projo: PKS Cocok Jadi Oposisi, Mulia dan Pahalanya Banyak

1. Dinamika politik masih dinamis

Gerindra Tegaskan Prabowo Masih Terbuka untuk PKS BergabungPresiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto bersama Gibran Rakabuming Raka berfoto bersama usai ditetapkan dalam rapat pleno di Gedung KPU, Jakarta, Rabu (24/4/2024). (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Menurut Saras, dinamika politik saat ini terbilang masih dinamis. Sehingga, apapun masih bisa terjadi sebelum Prabowo-Gibran dilantik pada Oktober 2024 mendatang.

Pihak Prabowo-Gibran sendiri masih terus menjalin komunikasi dengan semua pihak, terlebih Prabowo-Gibran sebagai kandidat mengedepankan politik rekonsiliasi. Keduanya masih berupaya untuk merangkul semua pihak yang menjadi lawan politiknya pada Pemilu 2024.

"Untuk saat ini tentunya kita masih sangat terbuka untuk pihak manapun yang mungkin akan bergabung ataupun tidak itu ada di pihak daripada pimpinan dan juga tentunya ketua-ketua dari partai-partai," tuturnya.

Baca Juga: Sirekap Dipakai Kembali Untuk Pilkada, KPU Pastikan Jujur dan Terbuka

2. PKS beri sinyal gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Gerindra Tegaskan Prabowo Masih Terbuka untuk PKS BergabungPrabowo dan Gibran usai ditetapkan sebagai Presiden dan Wapres Terpilih 2024 di KPU pada Rabu (24/4/2024). (IDN Times/Fauzan)

PKS hingga saat ini masih menjadi satu-satunya partai di koalisi perubahan yang belum merapat ke barisan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo dan Gibran.

Prabowo sendiri berhasil merangkul Partai NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dua partai politik yang sebelumnya berada di Koalisi Perubahan, pengusung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN).

Sekretaris Jenderal PKS, Habib Aboe Bakar Al-Habsyi mengaku telah mengatur jadwal untuk bertemu Prabowo. Sejatinya, PKS telah mengharapkan kedatangan Prabowo dalam acara halalbihalal pada 27 April 2024 lalu. Aboe menyatakan, PKS akan menggelar karpet merah untuk menyambut kedatangan Prabowo.

Tradisi ini sempat dilakukan oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh saat menyambut Prabowo di markas mereka.

Aboe menyatakan, PKS adalah partai yang paling siap dengan segala situasi, baik nantinya melanjutnya berada di luar pemerintahan atau memutuskan mendukung pemeritahan Prabowo-Gibran.

“PKS paling siap dengan segala situasi, mau di dalam maupun di luar, tugas dari dalam keluar, ditugaskan ke dalam, kita siap," ujarnya saat ditemui di Kantor DPP PKB, Kamis, 25 April 2024 lalu.

Baca Juga: Projo: PKS Cocok Jadi Oposisi, Mulia dan Pahalanya Banyak

3. Peluang PKS gabung Prabowo-Gibran ditolak Gelora

Gerindra Tegaskan Prabowo Masih Terbuka untuk PKS BergabungSekretaris Jenderal Partai Gelora, Mahfuz Sidik (sebelah kiri) bersama Ketum Gelora Anis Matta. (Dokumentasi Partai Gelora)

Sekretaris Jenderal Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Mahfuz Sidik menjelaskan, alasan partainya menolak PKS bergabung ke dalam koalisi partai pendukung Prabowo-Gibran. Itu karena jikaPKS menjadi bagian dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), maka akan menjadi sinyal pembelahan antara PKS dan massa ideologisnya.

"Jika sekarang PKS mau merapat karena alasan proses politik sudah selesai, apa segampang itu PKS bermain narasi ideologisnya? Apa kata pendukung fanatiknya? Sepertinya ada pembelahan sikap antara elite PKS dan massa pendukungnya," kata Mahfuz Sidik dalam keterangannya, Senin (29/4/2024).

Gelora merupakan salah satu parpol yang tergabung dalam koalisi untuk memenangkan Prabowo-Gibran pada Pemilu 2024. Partai yang terbilang anyar itu bergabung dengan KIM bersama Golkar, Gerindra, Demokrat, PAN, Garuda, dan PBB.

Adapun sejumlah petinggi Partai Gelora sendiri merupakan bekas kader PKS. Partai itu disebut terbentuk lantaran adanya konflik internal di PKS, sehingga sejumlah kadernya memilih untuk membuat partai baru.  

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya