Kompleksitas Sirekap Tinggi, KPU: Sudah Diakses 684.307.624 Kali

Sirekap fasilitasi lima jenis pemilu sekaligus

Jakarta, IDN Times - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menyatakan, Sistem Informasi Rekapitulasi Suara (Sirekap) yang digunakan pada Pemilu 2024 punya kompleksitas tinggi. Sistem ini sudah diakses lebih dari 600 juta kali.

Anggota KPU RI, Betty Epsilon Idroos memastikan, Sirekap dikembangkan dan dibangun sebagai sistem informasi yang dapat terkontrol, termonitor, dan terjaga. 

"Sirekap sudah diakses 684.307.624 kali dengan traffic yang begitu tinggi, potral publikasi dapat diakses tanpa kendala," kata Betty dalam konferensi pers di Kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (19/2/2024) malam.

Baca Juga: Sirekap Bermasalah, Bawaslu Minta KPU Stop Tayangan Perolehan Suara

1. Sirekap fasilitasi lima jenis pemilu sekaligus

Kompleksitas Sirekap Tinggi, KPU: Sudah Diakses 684.307.624 KaliIlustrasi petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) (ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso)

Betty menegaskan, Sirekap sebagai alat bantu penghitungan suara memiliki skala besar dan kompleksitas tinggi dalam hal komputasi. 

Sirekap sendiri pada Pemilu 2024 memiliki sitem dan komponen yang sangat kompleks. Sebab memfasilitasi lima jenis pemilu sekaligus, yakni Pilpres, Pileg DPR RI, Pileg DPRD Provinsi, Pileg DPRD Kabupaten/Kota, dan Pileg DPD RI.

"Sirekap memiliki skala besar dan kompleksitas tinggi dalam hal komputasi. Sirekap baru kali pertama kita gunakan untuk Pemilu 2024 dengan kompleksitas lima jenis pemilu sekaligus," tutur dia.

Baca Juga: Pakar Siber Ungkap Indikasi Kesalahan Input Data di Sirekap KPU 

2. Sirekap alat bantu yang dianggap mampu dukung akuntabilitas dan transparansi

Kompleksitas Sirekap Tinggi, KPU: Sudah Diakses 684.307.624 KaliAnggota KPU RI, Betty Epsilon Idroos (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Betty menilai, penggunaan Sirekap sebagai alat bantu rekapitulasi sudah sangat mendukung dari segi akuntabilitas dan transparansi penyelenggaraan pemilu.

Oleh sebab itu, dia menegaskan server penyimpanan yang digunakan di Sirekap memperhatikan regulasi yang berlaku di Indonesia, sehingga data pribadi seluruh pemilih dijamin keamanannya.

"Untuk menunjang kebutuhan sirekap, dibutuhkan cloud server yang reliable, memiliki skalabilitas yang tinggi, dan memiliki sistem keamanan mumpuni. Implementasi cloud server memperhatikan regulasi yang berlaku dan memperhatikan perlindungan data pribadi," ujar dia.

3. KPU sigap tanganin kendala Sirekap

Kompleksitas Sirekap Tinggi, KPU: Sudah Diakses 684.307.624 KaliPetugas KPPS TPS 12 Lingkungan Karang Teruna Kota Mataram menunjukkan aplikasi Sirekap yang error. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Betty mengklaim KPU sigap dalam menangani masalah di Sirekap. Dalam hal ini, KPU punya tim khusus yang menangani bidang keamanan siber.

"Kalaupun ada kendala kami dapat menanganinya, bekerja sama dengan keamanan siber KPU yang berfungsi sebagai loket-loket yang tersebar secara global dapat berjalan secara efektif," tutur Betty.

Selain itu, Betty juga memaparkan bahwa beban traffic yang dialami Sirekap pada Februari tercatat mencapai 18 terabyte (TB). Kemudian, untuk mengelola traffic yang begitu tinggi, KPU mengimplementasikan content delivery network (CDN) yang berfungsi sebagai loket dan tersebar secara global di seluruh belahan dunia. 

"Dengan penerapan CDN, publik dapat mengakses portal publikasi sirekap yang akan diarahkan ke CDN sehingga website akan memiliki kinerja lebih cepat via jaringan yang dimaksud," ucap dia.

Sebelumnya, Sirekap menuai polemik karena hasil pemungutan suara yang dihimpun di banyak TPS tak sesuai ketika di-upload ke server pusat milik KPU. Kesalahan diduga terjadi ketika petugas KPPS memindai hasil suara di formulir C Hasil melalui Sirekap.

Kegaduhan semakin menjadi setelah sejumlah warganet di media sosial menyampaikan berbagai keluhan petugas KPPS yang mengalami kesulitan mengakses dan mengoperasikan Sirekap.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya