Kronologi Kericuhan Diskusi GMPG di Restoran Pulau Dua Senayan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Acara diskusi yang digelar Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) dengan tema 'Selamatkan Partai Golkar Menuju Kemenangan Pileg 2024' secara tiba-tiba diserang oleh sekelompok orang tak dikenal.
Kericuhan tersebut terjadi di Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta, Rabu (26/7/2023).
1. Sekelompok orang tiba-tiba datang ke acara diskusi
Adapun kericuhan itu berawal dari sekelompok orang yang tak diketahui asalnya tiba-tiba datang ke lokasi diskusi. Peristiwa itu terjadi jelang dimulainya diskusi yang akan mulai sekitar pukul 14.00 WIB.
Kemudian secara tiba-tiba sekelompok orang tak dikenal itu mencopoti spanduk diskusi yang telah dipasang oleh pihak panitia.
Baca Juga: Berujung Ricuh, Polisi Bubarkan Diskusi Generasi Muda Partai Golkar
2. Pihak panitia GMPG sempat adu pukul
Sontak aksi itu mendapat perlawanan dari panitia. Mereka protes atas tindakan semena-mena melepas spanduk diskusi. Kericuhan memuncak ketika kedua belah pihak terlibat perdebatan hingga berujung adu fisik.
Editor’s picks
Alhasil aksi saling pukul itu juga mengakibatkan sejumlah awak media yang sedang meliput kerusuhan diserang.
Seorang jurnalis pun sempat mendapat dorongan secara fisik ke arah kaca sebuah ruangan diskusi. Awak media lainnya juga dilempar kursi oleh sekelompok orang tak dikenal tersebut.
Sejumlah aparat kepolisian yang datang ke lokasi pun mencoba melerai kericuhan hingga berhasil diredam.
3. Disebut pelaku kericuhan AMPG
Sementara itu, Inisiator Generasi Muda Partai Golkar (GMPG), Almanzo Bonara menduga, pelaku kericuhan di acara diskusi GMPG itu mengaku sebagai kader Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG).
Almanzo menegaskan, pihaknya sudah mencoba berbicara persuasif dengan massa tidak dikenal tersebut. Namun sayangnya, aksi sekelompok orang pericuh itu justru semakin jadi dengan melakukan bentrokan secara fisik.
GMPG pun meminta maaf kepada awak media yang menjadi korban dari kericuhan tersebut.
"Akhirnya terjadi bentrok fisik dan teman-teman menjadi korban di antaranya juga teman-teman media. Pada prinsipnya kami dari GMPG meminta maaf kepada teman-teman media yang menjadi korban kejadian tadi dan kami merasa prihatin dan merasa ini bagian dari pencekalan proses demokrasi Partai Golkar," jelasnya.
Baca Juga: Erwin Aksa: Elektabilitas Golkar Tak Pernah Dipengaruhi Hasil Pilpres