Penjelasan PPLN Kota Kinabalu soal Dugaan Penambahan Suara

Kasus dugaan penggelembungan suara viral di medsos

Jakarta, IDN Times - Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Kota Kinabalu, Malaysia, buka suara terkait isu dugaan penggelembungan suara untuk paslon tertentu.

Ketua PPLN Kota Kinabalu Marwan Wardhana menegaskan pengunggahan data kotak suara keliling (KSK) 330 masih dalam proses. Sehingga, belum semua data masuk ke server milik Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Berdasarkan hasil pengecekan pada web Sirekap oleh PPLN Kota Kinabalu bahwa data yang diunggah oleh KSK 330 belum masuk ke peladen (server). Keterangan yang ada adalah data masih dalam proses," kata Marwan dalam keterangannya, mengutip ANTARA, Jumat (16/2/2024).

Baca Juga: Warga Temukan Kejanggalan, Data Sirekap Beda dengan Website KPU

1. PPLN hadapi berbagai tantangan saat gunakan Sirekap

Penjelasan PPLN Kota Kinabalu soal Dugaan Penambahan SuaraIlustrasi petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) (ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso)

Marwan mengatakan, ada sejumlah tantangan saat menggunakan aplikasi Sirekap untuk mengunggah hasil Plano Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN)/KSK secara daring dalam sidang penghitungan suara PPLN Kota Kinabalu.

"Analisis sementara kami adalah terjadinya kepadatan arus ke server KPU di saat yang bersamaan oleh seluruh pengguna aplikasi Sirekap tersebut," katanya.

Meski demikian, kata dia, kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) tetap diarahkan oleh PPLN Kota Kinabalu untuk menggunakan aplikasi Sirekap secara luring dalam mengunggah hasil plano penghitungan suara.

Baca Juga: PPLN Hong Kong Sebut Pemilu Berjalan Lancar 

2. Isu penggelembungan suara

Penjelasan PPLN Kota Kinabalu soal Dugaan Penambahan SuaraWarga memasukkan surat suara saat mengikuti simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024 di Alun Alun Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (30/1/2024). (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)

Sebelumnya, muncul isu penghitungan surat suara dalam Pemilu 2024 di Kota Kinabalu, Malaysia, diduga diwarnai kecurangan karena ada upaya penggelembungan suara.

Sebab, hasil rekapitulasi form C hasil plano di PPLN yang diupload secara online ke KPU, terjadi selisih suara hingga 80 ribu lebih suara.

Dugaan penggelembungan suara atau mark up ini terjadi di paslon nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming dan nomor tiga, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Baca Juga: PPLN Malaysia Tanggapi Viral WNI Tak Masuk DPT  

3. Isu viral di medsos

Penjelasan PPLN Kota Kinabalu soal Dugaan Penambahan SuaraIlustrasi polarisasi di media sosial. (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Adapun isu itu diperkuat dengan beredarnya foto hasil rekapitulasi di tingkat KPPS Kota Kinabalu. Potret itu diunggah oleh akun @PartaiSocmed pada Kamis, 15 Februari 2024. 

Dalam postingan tersebut, perolehan suara dalam pemungutan suara PPLN dengan metode KSK 330, perolehan suara Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 22. Sementara, Prabowo-Gibran 77 suara, sedangkan Ganjar Pranowo Mahfud MD 36 suara.

Namun berdasar data secara online yang masuk ke website KPU di KSK 330, untuk Anies-Muhaimin 22, Prabowo-Gibran 8077, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD 80.036.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya