Prabowo Siap Ringankan UKT Perguruan Tinggi Negeri

Prabowo nilai biaya kuliah harusnya murah atau gratis

Jakarta, IDN Times - Presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto, bertekad meringankan Uang Kuliah Tunggal (UKT) untuk perguruan tinggi negeri.

Oleh karena itu, dalam kepemimpinannya yang akan datang, ia akan bekerja keras mewujudkan keinginannya ini.

"Apalagi di universitas negeri yang dibangun oleh uang rakyat (uang APBN) harus jangan tinggi, kalau bisa sangat minim atau gratis. Ini kita harus hitung dan bekerja keras untuk itu,” kata Prabowo dalam wawancara dengan tvOne, dilansir dari siaran pers Tim Media Prabowo, pada Rabu (22/5/2024).

1. Prabowo soroti sistem dunia pendidikan berubah drastis pasca orde baru

Prabowo Siap Ringankan UKT Perguruan Tinggi NegeriPrabowo Subianto saat ditemui di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (11/4/2024) (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Ia pun menyoroti bagaimana sistem di dunia pendidikan berubah secara drastis pasca Orde Baru, di mana dunia pendidikan menjadi industri menganut nilai kapitalisme.

"Jadi berpikirnya bahwa semua itu bisa menjadi market, padahal ini adalah public goods, kewajiban sosial bagi suatu negara," ujar Prabowo. 

Baca Juga: UKT Mahal, Wapres: Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

2. Prabowo janji perbaiki dunia pendidikan

Prabowo Siap Ringankan UKT Perguruan Tinggi NegeriKetua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Kantor Pemenangan Presiden, Jakarta Barat (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Ke depan, dengan perubahan zaman yang terus berkembang, Prabowo mengatakan bahwa pemerintah akan mencari cara meningkatkan perbaikan dalam dunia pendidikan.

Salah satu program yang diharapkan membantu menambah penghasilan negara dengan signifikan adalah hilirisasi industri yang dicanangkan Presiden Joko "Jokowi" Widodo selama ini.

“Tentunya kita harus hilirisasi untuk kita dapat nilai tambah dan perbaiki pendidikan kita,” ujarnya.

3. Mendikbud tegaskan akan hentikan kenaikan UKT yang tidak rasional

Prabowo Siap Ringankan UKT Perguruan Tinggi NegeriMendikbud Ristek, Nadiem Makarim saat rapat bersama Komisi X DPR terkait meroketnya UKT. (YouTube.com/TVR Parlemen)

Sementara, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim memastikan akan menghentikan kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di semua perguruan tinggi. Terutama pada kenaikan UKT yang dianggap sudah tidak masuk akal.

"Kami untuk memastikan, bahwa lompatan-lompatan yang tidak masuk akal atau tidak rasional itu akan kami berhentikan," kata Nadiem Makarim dalam rapat kerja di Komisi X DPR RI pada Selasa, 21 Mei 2024.

Nadiem mengatakan, Kemendikbud akan memantau kenaikan UKT di seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Ia akan meminta seluruh ketua perguruan tinggi dan program studi, kalaupun akan menaikkan UKT, maka kenaikan itu harus dilakukan dalam tingkatan yang masih wajar.

Selain itu, Nadiem juga mengatakan, Kemendikbud ingin memastikan agar seluruh perguruan tinggi tak tergesa-gesa melakukan lompatan biaya UKT. 

"Saya ingin meminta semua ketua perguruan tinggi dan prodi-prodi untuk memastikan bahwa kalaupun ada peningkatan harus rasional, harus masuk akal dan tidak berburu-buru, tidak tergesa-gesa melakukan lompatan yang besar," beber dia.

Nadiem sebelumnya menegaskan kenaikan UKT yang diatur dalam Permendikbud No 2 Tahun 2024 itu hanya berlaku bagi mahasiswa baru. 

Di samping itu, dia juga menegaskan, rate UKT baru ini juga tidak akan berdampak besar kepada mahasiswa dengan tingkat ekonomi yang belum mapan atau belum memadai. 

"Aturan UKT baru ini hanya berlaku pada mahasiswa baru tidak berlaku untuk mahasiswa yang sudah belajar di perguruan tinggi," kata dia.

Baca Juga: Soal UKT Tinggi, Gibran Tak Setuju dengan Pernyataan Dirjen Pendidikan

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya