Tim Prabowo soal Debat: Ceroboh Jika Buka Data Pertahanan ke Publik

Tim pemenangan Prabowo-Gibran kritik Anies dan Ganjar 

Jakarta, IDN Times - Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo dan capres nomor urut satu Anies Baswedan menolak ajakan capres nomor urut dua Prabowo Subianto untuk melakukan diskusi terpisah, usai debat Pilpres 2024 yang membahas tentang data Kementerian Pertahanan.

Anies dan Ganjar menuturkan, hanya ingin berdebat di forum terbuka dan di panggung yang disediakan KPU. Bahkan keduanya menyerang Prabowo dari aspek-aspek yang sifatnya personal.

Menanggapi hal tersebut, Komandan TKN Fanta Prabowo-Gibran Arief Rosyid Hasan mengaku setuju dengan Prabowo yang tidak membongkar data pertahanan di dalam debat capres. Sebab, menurutnya data pertahanan adalah hal yang sifatnya rahasia.

"Soal data pertahanan ini kan rahasia negara ya, tidak bisa dibongkar di publik, apalagi di forum terbuka seperti debat pilpres ini. Silakan dicek negara-negara seperti Amerika, Rusia, dan lain-lain, saya yakin tidak ada pejabat yang mau buka rahasia negara di hadapan publik, kecuali blunder,” kata Arief dalam keterangannya, Senin (8/1/2024).

Baca Juga: Polling Kompas Anggap Ganjar Paling Kuasai Masalah di Debat Ketiga 

1. TKN sayangkan Anies dan Ganjar serang personal Prabowo

Tim Prabowo soal Debat: Ceroboh Jika Buka Data Pertahanan ke PublikKomandan TKN Fanta Prabowo-Gibran, Arief Rosyid Hasan (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Arief menyayangkan Anies dan Ganjar hanya sibuk menyerang pribadi Prabowo dengan berbagai pernyataan.

"Bahwa yang lain ini sepertinya fokus ke serangan-serangan pribadi ya. Pak Prabowo menjelaskan bahwa waktu yang singkat itu tidak cukup untuk menjelaskan berbagai hal yang kompleks di negara ini," kata dia.

Wakil Direktur Milenial TKN Jokowi-Ma'ruf saat Pilpres 2019 itu menyebut, dalam melihat satu persoalan tak bisa dari satu perspektif saja.

“Itulah yang membedakan seorang negarawan yang bicara gagasan, bicara hal-hal yang kompleks, dengan orang lain yang sekedar bicara hal-hal yang teknis dan hanya omong, omong, omong," ucap Arief.

Baca Juga: Anies Kaget Jokowi Mau Komentari Debat Capres: Seorang Presiden!

2. TKN dorong politik santai

Tim Prabowo soal Debat: Ceroboh Jika Buka Data Pertahanan ke PublikSuasana debat ketiga KPU di Istora Senayan pada Minggu (7/1/2024). (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Arief menyebut, pihaknya siap jika dibutuhkan untuk berdiskusi membahas soal apa yang menjadi program dan Prabowo-Gibran kedepannya.

Dia pun menyoroti sensitivitas data dan perlindungan data yang harusnya dipahami Ganjar maupun Anies.

“Sekali lagi, hanya orang blunder yang meminta data sesensitif itu digelar di forum publik yang disiarkan di tv nasional. Sama saja membuka pintu rumah untuk maling masuk. Kami bangga Pak Prabowo bijak dan tidak terpancing ego sama sekali,” tegas Arief.

Dia juga meminta agar kandidat capres santai dan tak perlu emosi menjawab pertanyaan awak media jika memiliki data.

"Kalau punya data, santai saja tidak perlu emosi. Jika capres lain punya data, ya harus percaya diri. Ngegas duluan bisa jadi karena panik,” jelas Arief.

Arief menegaskan, jangan sampai masyarakat terjebak dalam hal yang menyesatkan atau mengadu domba. Hal itu sejalan dengan pesan Prabowo yang menekankan agar tetap santai jika diserang oleh kandidat lain.

"Walaupun kita diserang, walaupun kita didorong hoaks dan segala macam, kita tetap hadapi dengan senyuman ya, kita jogetin aja, santui aja santui gitu," katanya lagi.

Lebih lanjut, tokoh milenial asal Sulawesi Selatan ini memuji karakter Prabowo sebagai seorang pemimpin yang jujur dalam berbicara dan mengoreksi jika ada yang salah. Sebab, yang dibutuhkan pemimpin Indonesia yakni jujur dan konkret dalam kerja-kerjanya.

"Yang dibutuhkan bangsa ini pemimpin yang apa adanya ya, tidak hanya pandai berkata-kata ya, tidak hanya omong, omong, omong tapi dalam kerja-kerjanya juga banyak juga kan," kata Arief.

Lebih lanjut Arief menjelaskan, sejumlah capaian yang dilakukan Prabowo dalam hal pertahanan dan keamanan, di antaranya menciptakan Komponen Cadangan (KOMCAD), meningkatkan anggaran pertahanan dari Rp125,9 triliun pada tahun 2019 menjadi Rp139,9 triliun pada tahun 2023, memperkuat industri pertahanan dalam negeri yakni bekerja sama dengan industri pertahanan dalam negeri untuk memproduksi berbagai alutsista, seperti kendaraan taktis MAUNG, kapal perang, hingga meningkatkan profesionalisme TNI.

3. TKN kritisi kepemimpinan Anies dan Ganjar di daerah

Tim Prabowo soal Debat: Ceroboh Jika Buka Data Pertahanan ke PublikGanjar Pranowo dan Anies Baswedan (IDN Times/AryodamarANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Selain itu, Arief menyoroti kepemimpinan Anies dan Ganjar di daerah saat menjadi gubernur.

“Kalau kita bedah ya kepemimpinan mereka di daerah masing-masing juga kan, banyak juga nggak beresnya gitu,” ucap Arief.

Oleh sebab itu, Arief menekankan bahwa pemimpin harus bijak dan tak boleh berlebihan. Sebab, kata dia, urusan berbangsa dan bernegara tidak hanya satu kepala, tapi banyak orang yang terlibat.

"Sekali lagi kita bangga ya ada di pihak Pak Prabowo Subianto, Mas Gibran Rakabuming Raka, yang selalu dengan besar hati, selalu dengan kejujuran, ketulusan itu, menjawab ya hal-hal yang fitnah yang dialamatkan oleh mereka berdua," kata Arief.

Selain itu, Arief juga meminta kepada KPU sebagai penyelenggara pemilu untuk tetap netral dan mengedepankan substansial, dan mengurangi hal-hal yang sifatnya menyerang secara personal dalam debat pilpres.

“Evaluasinya ke depan juga dikurangi ya hal-hal yang sifatnya menyerang secara personal ya, karena kita ini menunjukkan ya kepada bangsa kita yang jumlahnya 270 juta ini, bahwa kita ingin bangsa kita ini jauh lebih baik, jauh lebih maju lagi," tutupnya.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya