Kemarau Tiba, Warga di Jombang Harus Ambil Air Bersih ke Hutan

Mereka juga mengandalkan kiriman dari BPBD Jombang

Jombang, IDN Times - Air bersih sangat penting bagi kehidupan sehari-hari. Setiap tetesan air bersih dapat dipakai untuk mencuci baju, mandi sampai dengan memasak. Di masa pandemik COVID-19, Ratusan warga Dusun Wonorejo, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng mengalami kekeringan dan krisis air bersih. Untuk mendapatkan air bersih, warga harus turun ke hujan dengan jarak tempuh cukup jauh.

Ponawi, warga Dusun Wonorejo, Jumat (15/10/2021), mengaku, sulitnya mendapatkan air bersih terjadi ketika musim kemarau tiba. Sebab, di kampung yang dia tinggali tidak ada sumber air. Untuk mendapatkan air bersih, dia harus turun ke sungai dusun setempat yang jaraknya cukup jauh. "Sulit (air bersih) sekarang mas, untuk mendapatkan air bersih itu jauh juga tempatnya dari sini," ucap perempuan berusia 42 tahun itu.

1. Ambil air bersih di hutan

Kemarau Tiba, Warga di Jombang Harus Ambil Air Bersih ke HutanPengiriman air bersih warga dusun Wonorejo, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Jombang. IDN Times/Zainul Arifin

Selama ini, kata dia, apabila sangat membutuhkan air bersih, dirinya harus berjalan kaki mengambil air di sungai yang bersih yang tempatnya berada di kawasan alas (hutan) Dusun setempat.

"Kalau gak ada hujan, tapi butuh air gitu biasanya ya ngambil di daerah Ngrimbi gitu biasanya. Terkadang juga harus turun ke alas ambil air di kali. Kalau jaraknya ke Ngrimbi itu ya sekitar 2 kilo-an gitu, kalau ke alas (jaraknya) kurang tau," tuturnya.

2. Andalkan kiriman air bersih dari BPBD Jombang 

Kemarau Tiba, Warga di Jombang Harus Ambil Air Bersih ke HutanPengiriman air bersih warga dusun Wonorejo, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Jombang. IDN Times/Zainul Arifin

Ketika musim kemarau tiba seperti ini, Ponawi dan sejumlah warga lainnya sangat mengandalkan kiriman bantuan air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang untuk kebutuhan sehari-hari, yakni minum, mencuci, memasak, dan lainnya. Menurut dia, bantuan air bersih dari BPBD Jombang itu dikirim setiap dua hari sekali yang sudah berjalan selama 3 bulan terakhir.

"Bantuan air dari BPBD ini kurang lebih sudah berjalan selama 3 bulan ini. Alhamdulillah dengan ini membuat kebutuhan air yang dibutuhkan dalam sehari-hari itu lumayan tercukupi. Saya harap kedepannya warga di Daerah ini tidak kebingungan mencari air, pokok-e punya air sendiri gitu," katanya.

Baca Juga: Dilanda Kekeringan, Warga Tuban Patungan Beli Air Bersih

3. Ada 180 KK alami kekeringan

Kemarau Tiba, Warga di Jombang Harus Ambil Air Bersih ke HutanPengiriman air bersih warga dusun Wonorejo, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Jombang. IDN Times/Zainul Arifin

Kepala Desa Ngrimbi, Samsul Huda menjelaskan, kekeringan itu sudah lama terjadi karena dusun itu tidak ada sumber air. Bahkan tak hanya kekeringan, sebelum mendapat bantuan dari BPBD Jombang sebagian warga sempat mengalami penyakit gatal-gatal yang dimungkinkan akibat memakai air yang tidak bersih.

"Kekeringan ini sudah lama sebenarnya terjadi, karena memang di daerah ini tidak ada sumber air. Jadi warga memang sebelumnya sampai mengambil air ke kali. Kemudian benar, kalau warga disini sebelumnya pernah mengalami penyakit gitu yang dikarenakan mungkin dampak memakai air yang kotor," ujarnya, Jumat (15/10/2021).

Samsul mengatakan ada sebanyak 48 rumah atau sekitar 180 kepala keluarga (KK) yang mengalami kekeringan. Ratusan KK itu saat ini mendapatkan bantuan air bersih langsung dari BPBD Jombang.

"Tapi untuk memenuhi kebutuhan atau desakan warga yang ingin punya air sendiri, maka saya akan melanjutkan pengeboran air yang sebelumnya sempat dilakukan tapi tidak membuahkan hasil yang maksimal," ujarnya.

Baca Juga: Seribu Santri di Jombang Ikuti Vaksinasi TNI AL

Zain Arifin Photo Verified Writer Zain Arifin

Jombang, Nganjuk, Mojokerto

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya