Lestarikan Alat Tradisional, Wagub Jabar Luncurkan Program Seribu Kentongan

Jabar mendukung program Seribu Kentongan

Kabupaten Subang, IDN Times - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meluncurkan program seribu kentongan. Program tersebut digagas Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Radio Republik Indonesia (RRI), di Desa Tenjolaya, Kabupaten Subang, Senin (11/11).

Menurut Uu, seribu kentongan tidak hanya bertujuan mengenalkan kembali alat tradisional asal Tanah Pasundan, tetapi juga sebagai alat pemberitahuan bencana alam. Oleh karena itu, dia mengapresiasi penggagas program tersebut.

"Kentongan sangat multifungsi, selain panggilan jika ada maling dan bencana, alat tradisional ini juga akan mengajak masyarakat untuk berkumpul dan bergotong royong," kata Uu.

1. Ratusan masyarakat dan santri Jabar mengikuti simulasi penggunaan kentongan

Lestarikan Alat Tradisional, Wagub Jabar Luncurkan Program Seribu KentonganIDN Times/Pemprov Jabar

Uu juga mengatakan, masyarakat akan memahami informasi yang disampaikan kentongan dari jumlah ketukan atau irama bunyi. Pada kesempatan yang sama, ratusan masyarakat dan santri Tenjolaya mengikuti simulasi penggunaan kentongan.

"Kami sangat mendukung kegiatan ini karena memberikan edukasi kepada masyarakat dan RRI juga telah bersinergi dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jabar, Basarnas, dan BMKG," ucap Uu.

2. Melalui Program Seribu Kentongan, Jabar berkomitmen mengurangi risiko bencana

Lestarikan Alat Tradisional, Wagub Jabar Luncurkan Program Seribu KentonganIDN Times/Pemprov Jabar

Selain itu, kata Uu, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar pun berkomitmen terus mengurangi risiko bencana via program-program mitigasi bencana. Oleh karena itu, dia berharap gerakan seribu kentongan berjalan di seluruh daerah Jabar.

"Gerakan ini akan terus kami dukung karena sangat bermanfaat," kata Uu.

Kentongan sendiri merupakan alat yang terbuat dari batang bambu dan kayu. Dulu, kentongan menjadi alat komunikasi massa. Sebab, masyarakat tahu apa yang ingin disampaikan pengguna kentongan baik dari irama maupun jumlah ketukan.

3. Masyarakat sangat antusias dengan program Seribu Kentongan

Lestarikan Alat Tradisional, Wagub Jabar Luncurkan Program Seribu KentonganIDN Times/Pemprov Jabar

Direktur Program dan Produksi LPP RRI Soleman Yusuf mengatakan, kentongan ialah kearifan lokal, yang salah satunya berguna bagi traditional early warning system dan namanya berbeda-beda di tiap daerah.

"Bunyi kentongan merupakan tanda untuk berkumpul yang sangat efektif tapi kadang kita lupakan," kata Soleman.

Program seribu kentongan tersebut sudah diluncurkan secara nasional di Provinsi Banten beberapa waktu lalu. Menurut Soleman, masyarakat Jabar sangat antusias dengan program tersebut. "Di Desa Tenjolaya ini saya sangat terkejut dengan begitu antusiasnya masyarakat," kata Uu.

Tujuan program tersebut bukan sekadar untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, melainkan juga evakuasi kepada lansia saat bencana alam terjadi.

Soleman menyatakan, perpaduan teknologi modern dan kearifan lokal yang ada di Jepang menjadi inspirasi akan lahirnya program seribu kentongan. Menurut dia, Jepang yang teknologinya sangat maju tidak pernah melupakan budayanya.

"Sebagai negara ring of fire yang sama dengan Indonesia, Jepang memberikan pendidikan kepada masyarakatnya tentang bagaimana agar sigap dan adaptif menghadapi bencana. Jadi, perpaduan antara teknologi modern dan kearifan lokal inilah yang melahirkan program kentongan," ucap Soleman.

Topik:

  • Ezri T Suro

Berita Terkini Lainnya