Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bendera Myanmar (unsplash.com/aboodi vesakaran)
Bendera Myanmar (unsplash.com/aboodi vesakaran)

Intinya sih...

  • 18 orang tewas dan 20 luka-luka akibat serangan udara di Kecamatan Tabayin, Sagaing, Myanmar.

  • Saksi mata yang selamat dari serangan udara menceritakan pengalamannya saat ledakan terjadi.

  • Pemakaman korban tewas dilakukan pada Sabtu (6/12/2025) dengan beberapa jenazah tidak dapat dikenali lagi karena kerusakan parah.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Serangan udara yang dilakukan militer Myanmar menewaskan 18 orang di Kecamatan Tabayin, wilayah Sagaing, pada Jum'at malam (5/12/2025). Serangan tersebut mengenai sebuah warung teh yang cukup ramai pengunjungnya, menurut keterangan pejabat setempat pada Sabtu (6/12/2025).

Peristiwa ini menambah jumlah korban sipil dalam konflik yang terus berlanjut sejak kudeta militer pada 2021. Myanmar kini masih dilanda perang saudara antara militer yang memerintah dan kelompok pejuang yang menentang kudeta tersebut.

1. Pejabat menyatakan 18 orang tewas dan 20 luka-luka

Dua bom dilemparkan ke Kecamatan Tabayin pada Jum'at malam (5/12/2025), dengan satu di antaranya mengenai warung teh yang sedang ramai pengunjung. Pejabat administrasi setempat menyatakan bahwa 18 orang tewas dan 20 lainnya luka-luka akibat ledakan tersebut, sementara warung teh beserta belasan rumah di sekitarnya hancur total.​

Pekerja penyelamat tiba di lokasi sekitar 15 menit setelah serangan dan melaporkan tujuh orang tewas seketika di tempat kejadian, sedangkan 11 korban lainnya meninggal dunia saat dirawat di rumah sakit.

“Tujuh orang tewas di tempat dan 11 lainnya meninggal kemudian di rumah sakit,” ujar pekerja penyelamat tersebut, dilansir South China Morning Post.​

Korban utama merupakan pengunjung warung teh yang berfungsi sebagai pusat pertemuan sosial tradisional di Myanmar, tempat warga biasa berkumpul untuk bersantai.

2. Pernyataan dari saksi mata di lokasi kejadian

Seorang saksi mata yang sedang menonton pertandingan tinju di warung teh berhasil selamat karena segera berlindung saat mendengar suara pesawat lewat. Ledakan tersebut menghasilkan suara menggelegar disertai kobaran api besar yang menyala-nyala.​

“Begitu saya mendengar pesawat lewat, saya langsung rebah ke tanah. Saya melihat api besar di atas kepala. Saya beruntung, lalu pulang,” kata saksi mata tersebut, dilansir The Straits Times.​

Upaya penyelamatan terhambat akibat kerusakan parah di lokasi kejadian, sementara juru bicara junta militer Myanmar tidak merespons panggilan wartawan terkait insiden ini.​

3. Pemakaman korban tewas

Pemakaman korban digelar pada Sabtu (6/12/2025), dengan beberapa jenazah wajahnya ditutupi handuk karena tidak dapat dikenali lagi akibat kerusakan parah. Warga setempat menyampaikan duka mendalam atas kehilangan tetangga yang mereka kenal dekat.​

“Saya sangat sedih karena mengenal mereka dengan baik,” ujar seorang warga setempat.

Serangan udara semacam ini sering terjadi sejak kudeta militer Myanmar pada 2021 merebut kekuasaan, yang memicu perang saudara melawan kelompok pejuang anti-kudeta. Wilayah Sagaing termasuk yang paling terdampak parah, termasuk insiden sebelumnya pada Mei 2025 yang menewaskan 22 orang, di mana 20 di antaranya anak-anak.​

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team