Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

2 Menteri Israel ke Arab Saudi, Pertanda Normalisasi Hubungan?

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu <kiri> dan Putera Mahkota Saudi, MBS <kanan> (Kementerian Luar Negeri Israel/Saudi Press Agency)

Jakarta, IDN Times - Usai Menteri Pariwisata Israel mengunjungi Arab Saudi, kini giliran Menteri Komunikasi Israel Shlomo Karhi mengunjungi Ibu Kota Riyadh.

Dilansir Straits Times, Selasa (3/10/2023), selama kunjungannya ini, Karhi direncanakan akan menghadiri pertemuan sebuah badan khusus PBB di Riyadh, dan memberikan pidato di forum tersebut.

Selain itu, Karhi akan bertemu dengan para pejabat, yaitu Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Arab Saudi dan Menteri Komunikasi Turki.

Karhi memimpin delegasi yang terdiri dari 14 orang, yang mencakup anggota parlemen Israel dan Kementerian Luar Negeri Israel.

1. Saudi dinilai mulai goyah soal normalisasi hubungan

Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (ANTARA FOTO/Saudi Press Agency/Handout via Reuters)

Sementara itu, Arab Saudi telah lama bersikukuh bahwa tidak akan menormalisasi hubungan dengan Israel selama kemerdekaan Palestina tidak diberikan, dan adanya penyelesaian konflik yang adil bagi warga Palestina.

Namun, pemerintahan Presiden Joe Biden kini gencar mendorong normalisasi hubungan kedua negara tersebut.

Rencana normalisasi ini ditentang keras oleh Iran. Presiden Ebrahim Raisi memperingatkan negara-negara Arab, agar tidak melakukan normalisasi hubungan dengan Israel. Menurutnya, normalisasi hubungan dengan Israel tidak akan menciptakan keamanan.

2. Menteri Pariwisata Israel jadi yang pertama ke Saudi

Sebelumnya, Menteri Pariwisata Israel Haim Katz, mendarat di Arab Saudi pada Selasa (26/9/2023). Ini adalah kunjungan publik pertamanya ke kerajaan Teluk tersebut. Kunjungan Katz ini bertujuan untuk menghadiri acara UNWTO di Riyadh.

Kunjungan Katz ke Riyadh terjadi ketika Arab Saudi sedang mengejar kemungkinan kesepakatan yang ditengahi AS, guna membentuk hubungan bilateral formal dengan Israel.

AS telah mendesak kedua negara sekutunya di Timur Tengah untuk menormalisasi hubungan diplomatik. Sebagai tindak lanjut, kesepakatan seperti itu juga akan melibatkan Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko.

Di hari yang sama, Saudi juga mengirimkan delagasi pertamanya dalam tiga dekade ke Tepi Barat yang diduduki yakni Nayef al-Sudairi, sebagai duta besar non-residen untuk Palestina. Hal itu guna menyakinkan warga Palestina bahwa Saudi akan tetap mempertahankan perjuangan Palestina, meskipun Riyadh menjalin hubungan lebih dekat dengan Israel.

3. Saudi tetap memperjuangkan Palestina

Ilustrasi Masjid Al Aqsa (Pixabay.com/Boubakar)

Di sisi lain, Palestina menyebut perjanjian-perjanjian yang di tengahi AS sebagai bentuk penghianatan atas penderitaan dan upaya mereka untuk menjadi negara.

Pekan lalu, Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) mengatakan, Saudi kini semakin mendekati kesepakatan dengan Israel. Akan tetapi, MBS juga bersikeras bahwa perjuangan Palestina tetap sangat penting bagi Riyadh.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us