Jakarta, IDN Times - Sedikitnya 21 ribu anak di Gaza menjadi penyandang disabilitas sejak perang genosida Israel di wilayah tersebut pecah pada Oktober 2023.
Dalam laporan yang dirilis pada Rabu (3/9/2025), Komite Hak-Hak Penyandang Disabilitas PBB (CRPD) mengungkapkan bahwa sekitar 40.500 anak menderita cedera baru selama konflik, menyebabkan lebih dari setengahnya mengalami cacat permanen.
Komite itu juga menyebutkan bahwa perintah pengungsian paksa oleh Israel sering kali tidak dapat diakses oleh orang-orang dengan gangguan pendengaran atau penglihatan, sehingga membuat evakuasi mustahil dilakukan.
“Laporan juga menggambarkan penyandang disabilitas terpaksa melarikan diri dalam kondisi yang tidak aman dan tidak bermartabat, seperti merangkak di pasir atau lumpur tanpa bantuan alat bantu mobilitas,” tambahnya, dikutip dari Al Jazeera.
