Jakarta, IDN Times - Sedikitnya 23 anak dilaporkan meninggal dunia akibat kekurangan gizi di wilayah Kordofan, Sudan tengah, dalam sebulan terakhir. Kematian ini menyoroti memburuknya situasi kemanusiaan di negara Afrika timur laut tersebut, di mana kelaparan terus menyebar setelah lebih dari 30 bulan perang.
Sudan dilanda kekacauan sejak April 2023, ketika perebutan kekuasaan antara militer dan pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) berubah menjadi pertempuran terbuka. Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), perang tersebut telah menewaskan lebih dari 40 ribu orang dan menciptakan krisis kemanusiaan terbesar di dunia, dengan lebih dari 14 juta warga terpaksa mengungsi, penyakit merebak, dan sejumlah wilayah kini menghadapi bencana kelaparan.
Pakar kelaparan internasional melaporkan bahwa hingga September 2025, sekitar 370 ribu orang di Kordofan dan wilayah barat Darfur telah memasuki fase kelaparan, sementara 3,6 juta lainnya kini berada di ambang kelaparan dan membutuhkan bantuan mendesak.
