Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

300 Warga Palestina di Gaza Tewas dalam 24 Jam Terakhir

Aksi protes penduduk Gaza di wilayah pesisir Jalur Gaza (Twitter/Warda_GazaPal)
Aksi protes penduduk Gaza di wilayah pesisir Jalur Gaza (Twitter/Warda_GazaPal)

Jakarta, IDN Times - Setidaknya 300 warga Palestina terbunuh dalam 24 jam terakhir di Jalur Gaza. Selain itu, 550 orang juga dilaporkan terluka.

Dilansir dari Al Jazeera, Senin (11/12/2023), Israel kini terus menargetkan Gaza selatan. Dilaporkan tank-tank Israel kini sudah mulai memasuki Kota Khan Younis.

“Ini mendekati akhir dari Hamas. Saya minta kalian segera menyerah. Saya katakan kepada para teroris, segera selesai pertempuran ini dan ini akhir dari kalian,” kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

1. 18 ribu orang telah tewas di Gaza

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina menyebutkan bahwa total 18 ribu orang kini telah tewas di Jalur Gaza sejak serangan Israel pada 7 Oktober lalu.

Selain itu, 51.300 orang juga telah terluka dan mayoritas korban tewas serta luka adalah anak-anak dan perempuan.

“Ribuan orang juga masih hilang di Gaza. Pengeboman dari udara, laut, dan darat oleh Israel masih terus berlanjut di seluruh Gaza. Kamp pengungsi di Jabalia, Nuseirat dan Khan Younis juga jadi sasaran,” sebut Kemenkes Palestina.

2. Qatar masih upayakan gencatan senjata di Gaza

Menteri Luar Negeri Qatar sekaligus perdana menteri, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengungkapkan bahwa Qatar masih mengupayakan negosiasi untuk gencatan senjata di Jalur Gaza.

“Krisis yang terjadi di Gaza saat ini jelas menunjukkan kesenjangan antara Timur dan Barat, serta adanya standar ganda komunitas internasional,” kata Al Thani.

“Sejarah telah mengajarkan kita bahwa dialog adalah cara terbaik untuk menghadapi konflik paling kompleks jika ada kemauan dan kepemimpinan politik,” ucap dia lagi.

Qatar adalah salah satu mediator antara Israel dan Hamas. Qatar, bersama Mesir, juga berhasil memediasi tercapainya gencatan senjata 7 hari di Gaza pada akhir November kemarin.

3. Indonesia desak perlindungan terhadap fasilitas kesehatan di Gaza

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi mendesak agar fasilitas kesehatan di Jalur Gaza mendapat perhatian, khususnya tenaga kesehatan di sana.

Hal ini ia ungkapkan ketika menghadiri pertemuan khusus Executive Board World Health Organization (WHO) PBB di Jenewa, Swiss.

“Penting bagi Indonesia untuk hadir agar dapat langsung berkontribusi, mendesak pentingnya perbaikan fasilitas kesehatan, perlindungan terhadap fasilitas dan tenaga kesehatan, termasuk fasilitas Rumah Sakit Indonesia,” kata Retno, dalam keterangannya, Senin (11/12/2023)

Menurutnya, hanya 13 rumah sakit yang ada di Gaza yang masih beroperasi dan harus bekerja sampai 3 kali lipat setiap harinya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us