Jakarta, IDN Times - Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) memperkirakan lebih dari 36 ribu orang telah meninggalkan wilayah Kordofan, Sudan, sejak kota el-Fasher jatuh ke tangan pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) pekan lalu. Sebagian besar dari mereka berjalan kaki menuju Tawila, sebuah kota di sebelah barat el-Fasher, yang telah menampung lebih dari 652 ribu pengungsi.
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), negara bagian Kordofan Utara kemungkinan akan menjadi medan pertempuran berikutnya antara RSF dan militer Sudan, mengingat ibu kotanya, el-Obeid, masih berada di bawah kendali militer.
“Laporan juga mulai bermunculan mengenai pelanggaran serius sehubungan dengan perebutan kota Bara oleh RSF, termasuk dugaan eksekusi kilat terhadap lima relawan Palang Bulan Sabit Merah. Rekan-rekan kami di bidang hak asasi manusia juga menerima laporan yang mengkhawatirkan tentang kekerasan seksual,” kata juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric.
