5 Fakta Baru Kasus Nth Room, Pelecehan Seksual di Korea Selatan

Seoul, IDN Times - Pada pertengahan Maret lalu, publik sempat dihebohkan dengan sebuah kasus viral di Korea Selatan mengenai sexual slavery chat room atau Nth Room. Kabar tersebut pertama kali mencuat ke publik setelah Cho Joo Bin yang memiliki julukan Baksa, salah satu operator chat room Telegram Nth Room ditangkap di kediamannya pada Jumat (20/3).
Skandal Nth Room ini benar-benar menarik simpati publik karena telah mengeksploitasi 74 orang perempuan, di mana 16 orang di antaranya adalah anak di bawah umur. Setelah penangkapannya tersebut, ada banyak fakta-fakta baru yang terungkap dan membuat publik geram dan meminta kepolisian untuk segera menangkap dalang di balik skandal besar ini.
1. Baksa: Permintaan maaf dan tiga nama
Pada Rabu (25/3) Cho Joo Bin dipindahkan ke Kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul untuk penyelidikan lebih lanjut. Sebelum dipindahkan, untuk pertama kalinya identitas serta wajahnya dipertontonkan ke publik. Hal ini sebagai bentuk jawaban dari permintaan publik Korea Selatan dalam sebuah petisi yang menyebutkan, jika kepolisian harus mengungkapkan identitas Baksa atau Cho Joo Bin. Petisi tersebut sudah ditanda tangani lebih dari 2 juta orang di Korea Selatan.
Sebelum dipindahkan, Cho Joo Bin sempat mengatakan permintaan maafnya. Ia mengatakan, "Saya meminta maaf kepada presiden divisi pelaporan berita JTBC, Sohn Suk Hee dan keluarganya, mantan walikota Yoon Jang Hyun, serta jurnalis Kim Woong, dan juga orang-orang yang telah saya rugikan. Saya benar-benar menyatakan permintaan maaf. Terima kasih telah menghentikan perilaku 'iblis' yang telah merasuki saya. Perbuatan 'iblis' yang saya sendiri tidak bisa menghentikannya."
Petikan permintaan maaf Cho Joo Bin tersebut sempat membuat publik bertanya-tanya tentang Cho Joo Bin yang secara tiba-tiba menyebutkan tiga nama orang saat sesi permintaan maafnya. Polisi telah menyatakan, jika tiga nama yang disebutkan oleh Cho Joo Bin tadi tidak terlibat dalam skandal Nth Room, melainkan terlibat dalam kasus lain dimana kemungkinan tiga orang tersebut adalah korban pemerasan dan penipuan oleh Cho Joo Bin.