Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Cho Joo Bin atau Baksa saat menyampaikan permintaan maafnya di depan media dan publik Korea Selatan pada 25 Maret 2020. Photo: k-gen.fr

Seoul, IDN Times - Pada pertengahan Maret lalu, publik sempat dihebohkan dengan sebuah kasus viral di Korea Selatan mengenai sexual slavery chat room atau Nth Room. Kabar tersebut pertama kali mencuat ke publik setelah Cho Joo Bin yang memiliki julukan Baksa, salah satu operator chat room Telegram Nth Room ditangkap di kediamannya pada Jumat (20/3).

Skandal Nth Room ini benar-benar menarik simpati publik karena telah mengeksploitasi 74 orang perempuan, di mana 16 orang di antaranya adalah anak di bawah umur. Setelah penangkapannya tersebut, ada banyak fakta-fakta baru yang terungkap dan membuat publik geram dan meminta kepolisian untuk segera menangkap dalang di balik skandal besar ini.

1. Baksa: Permintaan maaf dan tiga nama

Pada 25 Maret 2020, sebelum dibawa menuju tempat penyelidikan, selain meminta maaf kepada publik Korea Selatan dan orang-orang yang sudah ia rugikan dalam kasus Nth Room, Cho Joo Bin alias Baksa juga menyebutkan tiga nama orang juga ia rugikan dalam kasus lain, yaitu Sohn Suk Hee, Kim Woong, dan Yoon Jang Hyun. Photo: www.newsis.com

Pada Rabu (25/3) Cho Joo Bin dipindahkan ke Kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul untuk penyelidikan lebih lanjut. Sebelum dipindahkan, untuk pertama kalinya identitas serta wajahnya dipertontonkan ke publik. Hal ini sebagai bentuk jawaban dari permintaan publik Korea Selatan dalam sebuah petisi yang menyebutkan, jika kepolisian harus mengungkapkan identitas Baksa atau Cho Joo Bin. Petisi tersebut sudah ditanda tangani lebih dari 2 juta orang di Korea Selatan.

Sebelum dipindahkan, Cho Joo Bin sempat mengatakan permintaan maafnya. Ia mengatakan, "Saya meminta maaf kepada presiden divisi pelaporan berita JTBC, Sohn Suk Hee dan keluarganya, mantan walikota Yoon Jang Hyun, serta jurnalis Kim Woong, dan juga orang-orang yang telah saya rugikan. Saya benar-benar menyatakan permintaan maaf. Terima kasih telah menghentikan perilaku 'iblis' yang telah merasuki saya. Perbuatan 'iblis' yang saya sendiri tidak bisa menghentikannya."

Petikan permintaan maaf Cho Joo Bin tersebut sempat membuat publik bertanya-tanya tentang Cho Joo Bin yang secara tiba-tiba menyebutkan tiga nama orang saat sesi permintaan maafnya. Polisi telah menyatakan, jika tiga nama yang disebutkan oleh Cho Joo Bin tadi tidak terlibat dalam skandal Nth Room, melainkan terlibat dalam kasus lain dimana kemungkinan tiga orang tersebut adalah korban pemerasan dan penipuan oleh Cho Joo Bin.

2. Uang digital jadikan transaksi Baksa dengan konsumennya 'aman'

Editorial Team

Tonton lebih seru di