5 Fakta Kebakaran Hutan Chile yang Tewaskan 99 Orang

Kebakaran hutan di Chile telah terjadi selama beberapa hari. Presiden Gabriel Boric juga telah mengumumkan hari berkabung nasional.

Dilansir France24, Boric juga telah mengumumkan keadaan darurat sejak Sabtu sore. Dia mengambil keputusan itu setelah terbang dengan helikopter di atas daerah yang terkena dampak.

Selain itu, pihak berwenang memberlakukan jam malam mulai pukul 21:00 waktu setempat sejak Sabtu. Pada Jumat hingga Sabtu, seluruh blok rumah yang berada di lereng bukit sekitar Vina del Mar terlihat terbakar.

Kebakaran hutan pada musim panas di bagian Bumi Selatan adalah hal yang telah biasa terjadi. Namun, jumlah korban tewas yang terjadi di Chile membuat kebakaran ini sangat mematikan.

"Chile secara keseluruhan yang menderita dan berduka atas kematian kita. Kita sedang menghadapi tragedi yang sangat besar," kata Boric dikutip dari Reuters.

"Kita bersama-sama, kita semua, memerangi keadaan darurat ini. Prioritasnya adalah menyelamatkan nyawa," tambahnya.

Boric dan pemerintahannya berupaya menyalurkan dana ke daerah-daerah yang terkena dampak paling parah.

Laporan pada Sabtu menyebutkan, ada 92 kebakaran hutan di bagian tengah dan selatan Chile. Suhu musim panas juga tinggi mencapai sekitar 40 derajat celcius.

Dilansir Associated Press, warga yang tinggal di daerah jauh dari lokasi kebaran diimbau tetap di rumah agar mobil pemadam kebakaran (damkar), ambulans, dan kendaraan darurat bisa bergerak leluasa di jalanan.

Menteri Dalam Negeri, Carolina Toha, mengatakan bahwa kebakaran di Vina del Mar telah menghanguskan setidaknya 8 ribu hektare.

Di bagian lereng bukit tepi timur, beberapa blok rumah hangus jadi abu. Mobil-mobil terbakar berjejer di jalanan.

"19 helikopter serta lebih dari 450 petugas pemadam kebakaran dikerahkan ke wilayah tersebut untuk membantu memadamkan api," kata Toha.

Belum diketahui apa penyebab pasti kebakaran hutan yang meluas ke wilayah penduduk tersebut. Menurut Rodrigo Mundaca, Gubernur Valparaiso, beberapa kebakaran terjadi secara sengaja.

"Kebakaran ini bermula dari empat titik yang menyala secara bersamaan. Sebagai pihak berwenang, kami harus bekerja keras untuk menemukan siapa yang bertanggung jawab," katanya dikutip dari The Guardian.

Ada tiga tempat perlindungan yang telah didirikan. Empat rumah sakit dan tiga panti jompo harus dievakuasi. Dua terminal bus hancur dan sekitar 1.600 orang kehilangan tempat tinggal.

"Saya sudah berada di sini selama 32 tahun, dan tidak pernah membayangkan hal ini akan terjadi," kata Rolando Fernandez, salah satu warga yang kehilangan rumahnya.

"Saya telah bekerja sepanjang hidup saya, dan sekarang saya tidak punya apa-apa lagi," tambahnya.

Tepi timur Vila del Mar adalah wilayah paling parah. Kota ini berpenduduk sekitar 300 ribu jiwa, terkenal dengan resor pantai serta populer sebagai tuan rumah festival musik selama musim panas.

Namun kebakaran yang terjadi saat ini, dilansir CBC, selain menewaskan hampir 100 orang juga membuat 200 orang masih dilaporkan hilang.

Kebakaran diperparah dengan gelombang musim panas dan kering yang disebabkan oleh fenomena cuaca El Nino.

Ketua layanan bencana nasional SENAPRED Alvaro Hormazabal, mengatakan petugas damkar berhasil memadamkan 34 kobaran api dan mengendalikan 43 kobaran api lainnya.