Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

66 Tahun Hubungan RI-Selandia Baru, 870 WNI Tenaga Musiman Dikirim

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters. (dok. Kemlu RI)
Intinya sih...
  • Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, bertemu dengan Menteri Luar Negeri Selandia Baru, Winston Peters, untuk Joint Ministerial Commision. Hubungan bilateral RI-Selandia Baru memasuki usia 66 tahun dan kemitraan komprehensif kedua negara telah memasuki setengah dekade. Indonesia mengirimkan 870 tenaga kerja musiman perkebunan ke Selandia Baru melalui skema Regional Seasonal Employment (RSE).

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, bertemu dengan Menteri Luar Negeri Selandia Baru, Winston Peters, di Auckland, Selandia Baru, dalam rangka Joint Ministerial Commision atau JMC, Selasa (30/7/2024). Format JMC terakhir digelar secara daring pada 2020 karena adanya pandemik COVID-19.

“Selandia Baru adalah salah satu mitra penting Indonesia di Pasifik, bukan hanya dalam konteks bilateral, namun juga dalam konteks kawasan, terutama kerja sama Indonesia dengan negara-negara Pasifik,” kata Retno, dalam keterangannya, Selasa. 


“Tahun ini hubungan bilateral RI-Selandia Baru memasuki usia 66 tahun. Sementara, Kemitraan Komprehensif kedua negara telah memasuki setengah dekade,” lanjut dia.

Hubungan Indonesia dan Selandia Baru juga terus meningkat secara signifikan. Maret lalu, Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Luxon bertemu di sela-sela KTT ASEAN-Australia di Melbourne. Sebelumnya, Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin juga mengunjungi Selandia Baru.

1. Volume perdagangan naik lebih dari 13 persen

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters. (dok. Kemlu RI)

Retno memaparkan volume perdagangan negara dalam lima tahun terakhir trennya meningkat lebih dari 13 persen. Kendati, kerja keras perlu terus dilakukan lantaran tahun lalu ada penurunan perdagangan.

“Semua fasilitas perdagangan harus dipergunakan, termasuk melalui RCEP, sehingga kita dapat meningkatkan kembali angka perdagangan. Indonesia menyambut penandatanganan pengaturan karantina yang diharapkan dapat memajukan perdagangan produk pertanian,” ungkap dia.

2. Indonesia kirim 870 tenaga kerja musiman ke Selandia Baru

ilustrasi Selandia Baru (pexels.com/Tyler Lastovich)

Sejalan dengan kerja sama di bidang hortikultura, Indonesia telah manfaatkan skema Regional Seasonal Employment (RSE).

“Sejauh ini, Indonesia sudah mengirimkan kurang lebih 870 tenaga kerja musiman perkebunan ke Selandia Baru. Kerja sama ini telah dimulai sejak 2007. Dan dalam pertemuan, saya menekankan harapan Indonesia agar angka tenaga kerja musiman asal Indonesia dapat ditingkatkan,” tutur Retno. 


Kedua negara juga telah memiliki sejumlah kerja sama di sektor halal, dan akan menindaklanjuti kerja sama yang sifatnya G-to-G untuk mutual recognitions sertifikasi halal.

“Saya juga kembali mengundang Selandia Baru untuk meningkatkan investasinya di Indonesia, termasuk di sektor energi, wisata, dan ketahanan pangan,” lanjutnya. 


Indonesia juga mengapresiasi komitmen pendanaan 15,7 juta NZD untuk kerja sama energi geothermal, dalam skema Indonesia-Aotearoa New Zealand Geothermal Energy Programme/PINZ.

3. Indonesia siap perkuat kerja sama dengan Selandia Baru

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters. (dok. Kemlu RI)

Pada awal pertemuan, Retno menegaskan Pasifik yang stabil, damai, dan sejahtera merupakan kunci dari Indo-Pasifik yang stabil, damai, dan sejahtera pula. Indo-Pasifik yang damai tidak dapat dicapai sendirian oleh satu negara, namun memerlukan kerja sama dan kolaborasi dari banyak negara.


“Saya sampaikan apresiasi atas konsistensi dukungan Selandia Baru bagi kedaulatan dan integritas wilayah Indonesia,” tegas Retno. 


Retno juga menyampaikan kesiapan Indonesia untuk terus memperkuat kerja sama dengan Selandia Baru dalam konteks pemajuan kerja sama ekonomi dan pembangunan di Pasifik.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us