Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bandara (unsplash.com/Tomek Baginski)
ilustrasi bandara (unsplash.com/Tomek Baginski)

Intinya sih...

  • Ribuan penumpang terdampar di bandara Munich

  • Drone juga muncul di beberapa bandara di Denmark

  • Rusia bantah terlibat dalam kemunculan drone

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Bandara Munich di Jerman ditutup sementara pada Kamis (2/10/2025) malam setelah serangkaian penampakan drone. Ini menjadi bandara terbaru di Eropa yang terpaksa ditutup akibat kemunculan drone yang tidak jelas asal-usulnya.

Dilansir dari CNN, pihak bandara menyatakan sebanyak 17 penerbangan dibatalkan tak lama setelah pukul 22.00 waktu setempat pada Kamis, dan berdampak pada hampir 3 ribu penumpang. Selain itu, 15 penerbangan yang dijadwalkan mendarat dialihkan ke sejumlah kota, termasuk Stuttgart, Nuremberg dan Frankfurt di Jerman, serta Wina di Austria.

"Beberapa penerbangan masih menunggu untuk lepas landas, yang lain telah dibatalkan. Semuanya terkendali dan bandara akan dibuka kembali pada pukul 5 pagi," kata seorang petugas layanan penumpang.

1. Ribuan penumpang terdampar di bandara

Dilansir dari BBC, drone pertama kali terlihat pada pukul 21:30 waktu setempat, dan kemudian muncul lagi satu jam kemudian. Namun, karena kondisi gelap, tidak ada informasi yang dapat dipastikan mengenai jenis, ukuran atau asal usul drone tersebut.

Bandara Munich, yang terletak di kota Bavaria, Jerman selatan, merupakan hub maskapai nasional Lufthansa dan telah melayani hampir 20 juta penumpang pada paruh pertama 2025.

Juru bicara Lufthansa mengatakan bahwa 19 penerbangannya telah dibatalkan atau dialihkan akibat penutupan bandara, termasuk tiga penerbangan jarak jauh ke Asia yang akan dijadwal ulang. Ribuan penumpang pun terdampar di bandara Munich semalaman.

“Tempat tidur lipat telah disiapkan, serta selimut, minuman, dan makanan ringan juga disediakan,” kata pihak bandara.

2. Drone juga muncul di beberapa bandara di Denmark

Pekan lalu, serangkaian penampakan drone juga terjadi di beberapa bandara di Denmark hingga berdampak pada puluhan ribu penumpang. Negara itu kemudian melarang seluruh penerbangan drone sipil di wilayah udaranya.

Dalam KTT Uni Eropa (UE) yang digelar di Kopenhagen pekan ini, para pemimpin diperkirakan membahas sejumlah langkah untuk melindungi langit Eropa, termasuk inisiatif utama drone wall. Inisiatif ini bukan berupa tembok fisik, melainkan jaringan berlapis sistem deteksi dan pencegatan yang dikembangkan dari kemampuan anti-drone masing-masing negara anggota UE.

3. Rusia bantah terlibat dalam kemunculan drone

Dalam beberapa pekan terakhir, Eropa berada dalam siaga tinggi akibat serangkaian penampakan drone, serta dugaan pelanggaran wilayah udara NATO oleh drone Rusia di Polandia dan Rumania, serta dugaan pelanggaran wilayah udara Estonia oleh jet tempur Rusia.

Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen, mengatakan bahwa meskipun pihak berwenang belum dapat menyimpulkan siapa yang berada di balik kemunculan drone di Denmark, hanya ada satu negara yang menjadi ancaman bagi keamanan Eropa, yaitu Rusia.

Kremlin sendiri membantah terlibat dalam penampakan drone tersebut maupun melakukan pelanggaran wilayah udara Estonia. Presiden Rusia, Vladimir Putin, bahkan menertawakan tuduhan bahwa ia mengirim drone ke Denmark.

"Saya tidak akan melakukannya lagi. Saya tidak akan melakukannya lagi - tidak ke Prancis, Denmark, atau Kopenhagen," kata Putin.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team