Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Denmark Larang Warganya Terbangkan Drone Jelang KTT Uni Eropa

Ilustrasi bendera Denmark. (unsplash.com/Mark König)
Ilustrasi bendera Denmark. (unsplash.com/Mark König)
Intinya sih...
  • Bandara Denmark diganggu drone-drone misterius
  • Drone menyebabkan penutupan sementara di beberapa bandara
  • Denmark curiga Rusia dalangi insiden drone di wilayahnya
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times- Pemerintah Denmark mengumumkan larangan penerbangan drone sipil di seluruh wilayah udaranya selama sepekan penuh, mulai dari Senin hingga Jumat (29/9 - 3/10/2025). Keputusan ini diambil setelah serangkaian insiden penampakan drone misterius di beberapa fasilitas militer dan bandara Denmark selama sepekan terakhir.

Larangan ini bertujuan untuk menjamin keamanan selama penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eropa dan pertemuan European Political Community yang akan digelar di Kopenhagen. Pemerintah menegaskan bahwa pelanggar larangan ini akan dikenai sanksi berat, mulai dari denda hingga hukuman penjara maksimal dua tahun.

1. Bandara Denmark diganggu drone-drone misterius

Sepekan terakhir, Denmark diganggu oleh serangkaian insiden drone yang menyebabkan penutupan sementara di beberapa bandara. Salah satu gangguan terjadi di Bandara Kopenhagen yang terpaksa ditutup selama hampir empat jam.

Pemerintah Denmark menyebut rangkaian gangguan ini sebagai bentuk serangan hibrida. Para pejabat meyakini bahwa insiden di bandara dilakukan oleh operator yang sangat terampil dan terorganisir.

Pihak kepolisian Denmark sempat kewalahan setelah menerima lebih dari 500 laporan dari masyarakat terkait aktivitas drone, meskipun sebagian besar dinilai tidak relevan dengan ancaman keamanan. Larangan ini diharapkan dapat menyederhanakan tugas aparat keamanan di lapangan, karena mereka tidak perlu lagi menyelidiki drone sipil yang tidak berbahaya.

"Dengan cara ini, kami bisa meminimalkan risiko penyamaran drone musuh sebagai drone sipil dan sebaliknya," tutur Menteri Transportasi Thomas Danielsen, dilansir Al Jazeera.

2. Denmark curiga Rusia dalangi insiden drone di wilayahnya

Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen, mengisyaratkan kemungkinan keterlibatan Rusia dalam serangkaian insiden ini. Ia beralasan Rusia adalah negara utama yang menjadi ancaman bagi keamanan Eropa saat ini.

"Saat ini kami berada dalam situasi keamanan yang sulit, dan kami harus memastikan kondisi kerja terbaik bagi angkatan bersenjata dan polisi saat mereka bertanggung jawab atas keamanan selama KTT UE," ujar Menteri Pertahanan Troels Lund Poulsen, dikutip CBC.

Kedutaan Besar Rusia di Denmark telah membantah dengan semua tuduhan tersebut. Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, bahkan menuduh negara-negara Barat sengaja melakukan penyebaran ketakutan di tengah masyarakat.

Denmark bukan satu-satunya negara yang mengalami insiden di wilayah udaranya baru-baru ini. Dalam beberapa pekan terakhir, Polandia dan Rumania juga melaporkan adanya pelanggaran wilayah udara oleh drone, sementara jet tempur Rusia dilaporkan melanggar wilayah udara Estonia.

3. NATO perketat keamanan di Laut Baltik

Merespons ancaman, NATO mengumumkan peningkatan pertahanan di kawasan Laut Baltik melalui misi bernama "Baltic Sentry". Misi ini melibatkan pengerahan berbagai aset intelijen dan pengawasan, termasuk setidaknya satu kapal fregat.

"Setiap ancaman terhadap wilayah udara, darat, dan laut NATO akan ditangani dengan respons yang tegas dan proporsional," tegas Laksamana Giuseppe Cavo Dragone, ketua komite militer NATO, dilaporkan The Guardian.

Jerman telah mengirimkan sebuah kapal fregat pertahanan udara modern, FGS Hamburg, ke Kopenhagen. Kapal perang ini bertugas untuk membantu militer Denmark dalam melakukan pengawasan wilayah udara selama KTT berlangsung.

Negara tetangga, Norwegia, juga melaporkan adanya aktivitas drone yang mencurigakan di dekat bandara dan pangkalan militer utamanya. Lokasi tersebut merupakan markas jet-jet tempur F-35 Norwegia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us

Latest in News

See More

Trump Terbitkan Jaminan Keamanan Qatar usai Serangan Israel

02 Okt 2025, 10:09 WIBNews