Jakarta, IDN Times – Gedung Putih mengumumkan bahwa kesepakatan antara Amerika Serikat (AS) dan China terkait aplikasi TikTok akhirnya tercapai pada Sabtu (20/9/2025). Platform milik perusahaan China, ByteDance, itu akan beroperasi di AS dengan kendali domestik yang lebih kuat. Enam dari tujuh kursi dewan pengelola TikTok di AS akan diisi oleh warga Amerika.
Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, menyebut kesepakatan ini vital bagi keamanan nasional.
“Kesepakatan ini mengutamakan Amerika,” ujarnya kepada Fox News dalam acara Saturday in America, dilansir dari NBC News.
Langkah ini menegaskan upaya AS untuk mengendalikan penuh operasional platform global tersebut. Perjanjian juga memastikan mayoritas kepemilikan TikTok di AS berada di tangan warga Amerika. Oracle, raksasa teknologi asal AS, akan menangani manajemen data dan privasi, termasuk kendali algoritma. Hal ini dipandang penting untuk menjamin keamanan data pengguna di dalam negeri.