Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

TikTok AS Bakal Dipimpin 6 Dewan Amerika dan 1 China

ilustrasi tiktok (unsplash.com/Solen Feyissa)
ilustrasi tiktok (unsplash.com/Solen Feyissa)
Intinya sih...
  • Dewan direksi TikTok AS terdiri dari 6 anggota Amerika dan 1 anggota China, memastikan kontrol mayoritas berpihak kepada Amerika.
  • Oracle akan mengelola data pengguna TikTok AS untuk keamanan dan privasi, dengan semua data disimpan di infrastruktur cloud computing milik perusahaan tersebut.
  • Kesepakatan divestasi TikTok oleh ByteDance telah disetujui oleh Presiden China Xi Jinping, dengan batasan kepemilikan tidak lebih dari 20 persen saham TikTok Amerika setelah kesepakatan rampung.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengumumkan langkah penting terkait operasional TikTok di wilayah AS. Keputusan ini menjadi bagian dari kesepakatan antara Washington dan Beijing yang telah dibahas secara intensif selama beberapa waktu terakhir.

Pihak Gedung Putih menegaskan tujuan utama dari kesepakatan ini adalah memastikan kendali mayoritas dalam dewan direksi TikTok AS berpihak kepada Amerika. Langkah tersebut diharapkan mampu memberikan perlindungan optimal bagi data pengguna serta memastikan transparansi pengelolaan aplikasi video pendek tersebut.

1. Komposisi dewan direksi TikTok AS

Ilustrasi Direksi (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi Direksi (IDN Times/Aditya Pratama)

Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, secara terbuka menyatakan, struktur dewan pengawas TikTok di AS akan terdiri dari tujuh anggota.

“Enam anggota dewan akan diisi oleh warga Amerika, sedangkan satu kursi ditunjuk oleh ByteDance selaku induk perusahaan dari China," kata Leavitt, dilansir Fox News, .

Komposisi ini dimaksudkan untuk memperkuat kontrol Amerika atas kebijakan dan moderasi platform video yang populer itu.

“Setiap keputusan penting mengenai operasi TikTok di Amerika nantinya harus melewati persetujuan mayoritas dewan yang dipegang oleh warga Amerika," ujar Leavitt.

2. Peran Oracle dalam pengelolaan data pengguna

ilustrasi aplikasi TikTok (unsplash.com/Collabstr)
ilustrasi aplikasi TikTok (unsplash.com/Collabstr)

Gedung Putih mengumumkan, seluruh data pengguna TikTok di AS akan disimpan di infrastruktur cloud computing milik Oracle, salah satu perusahaan teknologi terkemuka di AS.

“Data dan privasi pengguna akan diserahkan sepenuhnya kepada Oracle untuk memastikan keamanan dan perlindungan dari otoritas asing,” kata Leavitt kepada media, dilansir Economic Times.

Leavitt juga mengatakan, semua data warga AS yang pernah berinteraksi dengan TikTok akan diamankan di server Oracle di wilayah AS dan tidak dapat diakses oleh pihak luar AS. Implementasi teknologi Oracle bertujuan untuk merespons kekhawatiran legislator Amerika mengenai manipulasi dan pengambilan data oleh pihak asing.

3. Negosiasi dan batas akhir divestasi ByteDance

Kantor ByteDance (Dok ByteDance)
Kantor ByteDance (Dok ByteDance)

Presiden AS, Donald Trump mengungkapkan hasil pembicaraan dengan Presiden China Xi Jinping terkait kesepakatan divestasi TikTok di Amerika kepada media daring.

“Presiden Xi telah menyetujui pengaturan dalam pertemuan telepon semalam. Kita hanya perlu menandatangani kesepakatan ini,” kata Trump melalui platform Truth Social.

Namun, pemerintah China belum memberikan konfirmasi resmi atas kesepakatan tersebut. Sementara Gedung Putih mencatat ByteDance akan dibatasi kepemilikannya tidak lebih dari 20 persen saham TikTok Amerika setelah kesepakatan rampung. Proses finalisasi administrasi dijadwalkan selesai dalam beberapa hari ke depan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in Business

See More

Bahlil Sebut Operator SPBU Swasta Pertimbangkan Bangun Kilang Minyak

21 Sep 2025, 12:37 WIBBusiness