Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Bendera Pakistan (freepik.com/user5742774)
Ilustrasi Bendera Pakistan (freepik.com/user5742774)

Intinya sih...

  • Evakuasi 150 ribu orang di Pakistan akibat peringatan pelepasan air India.

  • India memberitahu Pakistan mengenai kemungkinan banjir lintas batas sebagai langkah kemanusiaan.

  • Masyarakat diminta menjauhi daerah dekat sungai dan area dataran rendah yang rawan banjir.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakata, IDN Times - Pakistan melakukan evakuasi massal pada Selasa (26/8/2025), terhadap 150 ribu orang dari tiga wilayah di kawasan pertanian utama di Punjab menyusul peringatan dari India tentang rencana pelepasan air berlebih dari bendungan. Langkah ini diambil karena ancaman banjir yang dapat memperparah kondisi akibat hujan deras yang sudah melanda kedua negara.

Pengumuman evakuasi ini menjadi bagian dari upaya mitigasi saat kedua negara yang memiliki sejarah permusuhan itu mengalami curah hujan tinggi dan banjir yang berkelanjutan, terutama di wilayah Punjab yang sangat vital bagi pasokan pangan Pakistan.

1. Evakuasi besar-besaran akibat peringatan pelepasan air India

Pemerintah Pakistan menerima peringatan tak terduga dari India terkait pelepasan air berlebih dari bendungan Madhopur yang hampir penuh kapasitasnya. Peringatan ini diteruskan melalui jalur diplomatik dan memicu aktivitas evakuasi cepat oleh otoritas lokal.

Menurut Majelis Manajemen Bencana Nasional Pakistan (NDMA), lebih dari 150 ribu orang telah dipindahkan dari daerah rawan banjir di sekitar tiga sungai besar yaitu Ravi, Sutlej, dan Chenab.

Dilaporkan juga evakuasi dari daerah-daerah spesifik seperti 14.140 orang dari Kasur, 89.868 dari Bahawalnagar, dan beberapa ribu lainnya dari Okara, Pakpattan, Bahawalpur, dan Vehari.

"Dengan peringatan awal dari NDMA, operasi evakuasi besar-besaran berhasil menyelamatkan ribuan jiwa dari potensi banjir besar," ujar seorang pejabat PDMA (Provincial Disaster Management Authority), dikutip Arab News.

2. India memberitahu Pakistan melalui kedutaan besar

India memberitahu Pakistan melalui kedutaan besarnya mengenai kemungkinan banjir lintas batas sebagai langkah kemanusiaan, di tengah ketegangan kedua negara setelah insiden konflik militer pada Mei 2025. Sumber dari pemerintah India menyatakan bahwa peringatan ini bukan bagian dari perjanjian Indus Waters Treaty yang kini sedang dibekukan.

Sementara itu, hujan monsun berat yang terus berlangsung sejak akhir Juni 2025 telah menewaskan hampir 800 orang di seluruh Pakistan, menghantam berbagai provinsi dengan kerugian besar, terutama di Punjab. Kementerian Bencana Pakistan menyebut curah hujan akan terus berlanjut hingga awal September, memperbesar risiko banjir di wilayah hilir sungai-sungai yang mengalir dari wilayah India.

3. Masyarakat diminta menjauhi daerah dekat sungai dan area dataran rendah

NDMA mengeluarkan peringatan kepada masyarakat agar menjauhi daerah dekat sungai dan area dataran rendah yang rawan banjir. Peringatan dan informasi terkini disampaikan melalui media massa, pesan mobile, dan aplikasi penanggulangan bencana. Pejabat NDMA menegaskan pentingnya kepatuhan terhadap arahan agar risiko korban jiwa dapat diminimalisasi, dilansir Al Jazeera.

Di sisi lain, tim penyelamat dan respons darurat ditempatkan di wilayah rawan dengan keterlibatan berbagai departemen pemerintah untuk memastikan keselamatan warga. Ketua PDMA Punjab mengimbau seluruh warga untuk mengikuti instruksi keamanan dan menghindari perjalanan yang tidak perlu selama masa rawan banjir.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team