Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi banjir (unsplash.com/Art Institute of Chicago)
ilustrasi banjir (unsplash.com/Art Institute of Chicago)

Intinya sih...

  • Enam siswa tewas usai terseret arus

  • Tiga siswa ditemukan selamat, empat lainnya masih hilang.

  • Pemerintah butuh lebih banyak sumber daya

  • Pemerintah butuh lebih banyak sumber daya

  • Layanan cuaca nasional memperingatkan kondisi ekstrem hingga pertengahan minggu ini.

  • Hanya satu helikopter yang tersedia di provinsi tersebut.

  • Ratusan warga mengungsi

  • Tim tanggap bencana dikerahkan di dua provinsi terdampak.

  • Sedikitnya 58 sekolah dan 20 rumah sakit rusak akibat banjir.

Jakarta, IDN Times - Sedikitnya 49 orang tewas dalam banjir bandang yang melanda provinsi Eastern Cape, Afrika Selatan. Bencana ini terjadi setelah hujan lebat dan salju menyelimuti beberapa bagian negara tersebut sejak akhir pekan.

Perdana Menteri Eastern Cape, Oscar Mabuyane, pada Rabu (11/6/2025), memperkirakan jumlah korban tewas akan terus bertambah mengingat pencarian orang hilang masih berlangsung.

“Saat kami berbicara di sini, jenazah lain sedang ditemukan,” kata Mabuyane.

1. Enam siswa tewas usai terseret arus

Di antara korban tewas, terdapat enam siswa sekolah menengah yang hanyut setelah bus sekolah mereka terjebak banjir pada Selasa (10/6/2025). Tiga siswa ditemukan dalam keadaan selamat, sementara empat lainnya masih hilang.

"Sayangnya, empat pelajar dipastikan meninggal dunia, bersama dengan sopir dan kondektur minibus tersebut. Empat pelajar lainnya masih hilang dan sedang dalam pencarian,” kata Mabuyane.

Para pejabat tidak memberikan informasi tambahan mengenai korban lainnya, dengan alasan bahwa situasi masih terus berkembang.

2. Pemerintah butuh lebih banyak sumber daya

Dilansir dari DW, layanan cuaca nasional Afrika Selatan telah memperingatkan bahwa kondisi cuaca ekstrem diperkirakan akan terus berlanjut setidaknya hingga pertengahan minggu ini.

"Saat ini kami sedang sibuk dengan operasi penyelamatan. Kami berusaha mengevakuasi warga dari situasi itu, baik dalam keadaan hidup maupun meninggal dunia,” ujar Mabuyane.

Ia sebelumnya mengatakan bahwa hanya satu helikopter yang tersedia di provinsi tersebut.

“Kami membutuhkan lebih banyak sumber daya. Kami belum pernah mengalami bencana seperti ini, tetapi sekarang hal ini tidak dapat dihindari karena adanya perubahan iklim dan pemanasan global,” tuturnya.

3. Ratusan warga mengungsi

Dilansir dari Al Jazeera, tim tanggap bencana telah dikerahkan di provinsi Eastern Cape dan provinsi tetangganya, KwaZulu-Natal. Ratusan rumah dilaporkan terdampak oleh pemadaman listrik.

Pejabat Eastern Cape menyatakan bahwa sedikitnya 58 sekolah dan 20 rumah sakit rusak akibat banjir. Selain itu, sekitar 500 orang telah dibawa ke tempat penampungan sementara lantaran rumah mereka hanyut atau rusak.

Dalam pernyataannya, Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga yang terdampak bencana. Kantornya mengatakan bahwa Pusat Manajemen Bencana Nasional Afrika Selatan telah bekerja sama dengan pejabat setempat di Eastern Cape.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorRama