Lolos dari Maut, Orang-Orang Ini lantas Meninggal Tak Lama Kemudian

Final Destination di dunia nyata?

Semesta mempunyai aturan yang adil bagi semua makhluk hidup. Akan tetapi, hal itu menjadi sangat mengerikan ketika kekuasaan alam semesta yang tak tertandingi memberikan kejutan mendadak yang tak disangka-sangka. Mungkin kita mengira bahwa segala sesuatu yang terjadi di kehidupan maupun di dunia ini terjadi karena suatu alasan. Jadi, jika seseorang selamat dari peristiwa mematikan, orang itu seharusnya hidup untuk sementara waktu atau hidup lebih lama, kan?

Akan tetapi, bagaimana jika tidak ada kata seharusnya? Bagaimana jika kehidupan dimulai dan berakhir sebagai kejadian kebetulan yang tidak dapat kita kendalikan? Buktinya, ternyata ada beberapa orang yang lolos dari maut, tetapi meninggal tidak lama kemudian.

 

1. Penyintas gempa bumi yang tewas karena pendaratan helikopter

Lolos dari Maut, Orang-Orang Ini lantas Meninggal Tak Lama Kemudianilustrasi bangkai helikopter yang mengalami kecelakaan (pixabay.com/Rolf_Rudak)

LA Times melansir bahwa terjadi gempa bumi dengan magnitudo 7,2 yang mengguncang Oaxaca, Meksiko, pada Februari 2018. Gempa itu adalah gempa besar ketiga di Meksiko dalam enam bulan terakhir pada saat itu. Oaxaca masih belum pulih dari bencana pertama yang menewaskan puluhan penduduk dan lebih dari 400 orang di seluruh negeri. Namun, gempa bumi pada Februari sebenarnya tidak memakan korban jiwa.

Akan tetapi, banyak warga yang takut tidur di dalam rumah karena bisa saja sewaktu-waktu rumah mereka runtuh. Jadi, banyak warga yang berkumpul di lapangan dan tidur di luar atau di kendaraan. Tanpa sepengetahuan mereka, sebuah helikopter militer datang menuju ke arah mereka.

Pejabat pemerintah berniat mengevaluasi kerusakan yang diakibatkan oleh gempa bumi. Namun, pemerintah sendirilah yang menimbulkan malapetaka besar. Semua menjadi tidak terkendali saat helikopter melakukan pendaratan dan meluncur ke arah para penyintas yang sedang tertidur. Empat belas orang tewas dan hampir dua puluh empat orang lainnya menderita luka-luka. Anehnya, sebagian besar penumpang helikopter tidak terluka.

2. Setelah berhasil bertahan selama berbulan-bulan di laut, seorang laki-laki meninggal saat perjalanan pulang

Lolos dari Maut, Orang-Orang Ini lantas Meninggal Tak Lama Kemudianilustrasi bangkai kapal (pixabay.com/Светлана)

Sebagaimana dilansir BBC, Roy Widdicombe adalah seorang pelaut Inggris yang sudah bersahabat dengan lautan sejak usia 6 tahun. Setelah dewasa, ia bekerja di kapal penumpang dan kargo. Selama Perang Dunia II, hubungan Widdicombe dengan laut semakin mengancam nyawanya.

Tragedi ini dimulai ketika dia terdampar di sekoci selama lebih dari seminggu karena kapal yang dinaikinya karam. Tragedi berikutnya terjadi di kapal batu bara pada 1940. Dalam perjalanan ke Argentina, kapal tersebut terbakar karena penyerangan yang dilakukan perampok dari Jerman. Namun, Widdicombe dan enam orang lainnya berhasil naik ke perahu dan diam-diam menyelinap pergi.

Selama 20 hari, 4 dari 6 orang yang kabur bersamanya tewas. Widdicombe dan korban selamat lainnya terombang-ambing di lautan selama 50 hari lagi. Mereka mengalami dehidrasi, kelaparan, cuaca buruk, bahkan menabrak ikan paus.

Pada saat mereka mencapai daratan di Bahama, kedua orang yang selamat harus kehilangan separuh berat badan mereka. Meskipun kondisinya kurus kering, mereka berhasil pulih berkat bantuan penduduk pulau yang ramah. Pada 1941, Roy Widdicombe melakukan perjalanan pulang menggunakan kapal ke New York. Namun, pelayaran itu berakhir ketika kapal selam Jerman menorpedo kapalnya sehingga membunuhnya dan semua orang di dalamnya.

 

3. Seorang perempuan yang selamat selama wabah Ebola, tapi meninggal setelah melahirkan

Lolos dari Maut, Orang-Orang Ini lantas Meninggal Tak Lama Kemudianilustrasi penanganan pasien Ebola (pixabay.com/bhossfeld)

Ebola adalah penyakit yang sulit dipahami, tapi tidak ada habisnya. Ia menghantui korbannya, menghilang, dan muncul kembali secara tak terduga. Penyakit ini menimbulkan kecemasan dan teori konspirasi. Namun, ketika Ebola mulai menular pada 2014 di Liberia, Afrika, Salome Karwah terlihat kebal terhadap infeksi tersebut.

Sebagaimana dirinci Time, ketika wabah Ebola memicu kepanikan dan merenggut 11.310 nyawa di Liberia, Karwah terlihat baik-baik saja. Putri seorang dokter ini tidak mau menjaga jarak dengan penderita Ebola. Karwah justru membantu Doctors Without Borders (organisasi kemanusiaan medis internasional yang independen) dalam merawat pasien Ebola. Sikap Karwah yang tidak mementingkan diri sendiri ini menginspirasi majalah Time untuk menobatkannya sebagai Person of the Year 2014.

Pada 2017, Karwah melahirkan anak keempatnya melalui operasi sesar. Sayangnya, dia jatuh sakit begitu sesampainya di rumah. Namun, ketika dia berobat, para perawat rumah sakit menolaknya karena mereka menduga bahwa Karwah menunjukkan tanda-tanda Ebola. Kampanye berani Karwah untuk membantu pasien Ebola membuat para dokter dan perawat takut untuk menyentuhnya. Karena tidak mendapat perhatian dan kasih sayang yang sama seperti yang dia berikan kepada orang lain, Karwah meninggal sehari kemudian.

4. Tiga korban selamat dalam penembakan di Las Vegas akhirnya tewas dalam kecelakaan mobil

Lolos dari Maut, Orang-Orang Ini lantas Meninggal Tak Lama Kemudianilustrasi mobil terbakar (pixabay.com/Oskars Zvejs)

Seperti yang diceritakan LA Times, Dennis dan Lorraine Carver menghadiri Harvest Music Festival di Las Vegas pada 2017. Namun, ada seseorang yang menembakkan peluru ke kerumunan hingga menewaskan 58 nyawa. Dennis melindungi istrinya dengan tubuhnya sendiri dan keduanya selamat.

Pengalaman traumatis tersebut memperkuat hubungan mereka. Sayangnya, momen itu hanya bertahan 2 minggu. Lima belas hari setelah penembakan di Las Vegas, Dennis dan Lorraine tewas dalam kecelakaan mobil. Mobil yang mereka tumpangi keluar dari jalan raya dan menabrak pembatas jalan. Hal ini membuat mobil mereka meledak dan terbakar.

Sebulan setelah kecelakaan itu, korban selamat penembakan di Las Vegas lainnya, Roy McClellan, tewas dalam insiden kecelakaan mobil juga. Newsweek melaporkan bahwa McClellan sedang menumpang kendaraan orang lain, lalu sebuah mobil sport jenis Chevrolet Camaro menabraknya dan mobil yang ditumpanginya lepas landas.

5. Seorang laki-laki selamat saat balon udaranya menabrak gunung, tetapi tewas saat mencari tempat aman

Lolos dari Maut, Orang-Orang Ini lantas Meninggal Tak Lama Kemudianilustrasi balon udara di atas pegunungan (unsplash.com/Maximilian Meyer)

Pada 2011, Bob Bickerdike naik balon udara di Pegunungan Alpen Prancis bersama tiga temannya. Seperti yang dijelaskan The Telegraph, dia menerbangkan balon udaranya sendiri dan ketiga temannya menerbangkan balon udara yang berbeda. Sayangnya, balon udaranya menabrak gunung setinggi 1.828 meter di udara. Untungnya, Bickerdike tidak mengalami luka serius, bahkan bisa menghubungi teman-temannya melalui telepon dan mengatakan bahwa dia baik-baik saja.

Namun, saat menyadari bahwa ia mendarat di tempat yang berbahaya, Bickerdike mencari medan yang lebih aman. Dia mencoba menghampiri pondok-pondok yang jaraknya sekitar 1 km dari tempat dia jatuh. Sedihnya, saat mencoba berjalan di pegunungan yang tertutup es dan di tengah kegelapan yang semakin pekat, Bickerdike terjatuh sejauh 396 meter ke dalam jurang.

Baca Juga: 5 Kejadian Unik di Konser The Eras Tour Taylor Swift, Bikin Gempa!

6. Selamat dari timbunan salju, tapi meninggal karena terserang hipotermia

Lolos dari Maut, Orang-Orang Ini lantas Meninggal Tak Lama Kemudianpotret Gunung Everest (unsplash.com/Andreas Gäbler)

BBC melansir pada 2013, hujan salju yang dahsyat di Gunung Everest menelan pendaki gunung bernama Dean Higgins, istrinya, dan dua rekan pelancongnya saat mereka mendaki gunung paling terkenal di dunia itu. Higgins berhasil menyelamatkan seluruh rombongan yang terkubur salju selama 6 jam. Mereka memutuskan untuk turun dari gunung dengan melakukan perjalanan selama 8 jam.

Namun, cuaca dingin yang ekstrem berdampak buruk pada kesehatan Higgins. Higgins terpaksa digendong agar tetap bisa menyelesaikan perjalanan. Meskipun demikian, Higgins berhasil mencapai dasar dengan selamat. Sayangnya, dia langsung terserang hipotermia. Dalam keadaan yang memilukan, setelah berhasil menyelamatkan rombongannya, Higgins meninggal dunia.

7. Selamat dari penerbangan pesawat yang jatuh ke laut, tapi tewas dalam kecelakaan mobil

Lolos dari Maut, Orang-Orang Ini lantas Meninggal Tak Lama Kemudianpotret pesawat Air France Flight 447 (commons.wikimedia.org/Pawel Kierzkowski)

Dilansir NBC, pada 2009, Johanna Ganthaler dan suaminya dijadwalkan menaiki pesawat Air France Flight 447. Sayangnya, mereka ketinggalan pesawat karena datang terlambat. Nahasnya, pesawat yang gagal mereka naiki ini justru diterjang awan badai. Es dalam awan badai tersebut melumpuhkan sensor kecepatan pesawat dan autopilot pun harus dinonaktifkan. Akibatnya, pesawat ini jatuh ke Samudra Atlantik dan menewaskan 228 orang di dalamnya.

Ketinggalan pesawat yang dialami Johanna Ganthaler dan suaminya justru menyelamatkan nyawa mereka. Mereka lantas terbang keesokan harinya. Akan tetapi, keberuntungan pasangan itu tidak berlangsung lama. Sangat menyedihkan, kurang dari 2 minggu setelah ketinggalan penerbangan, mereka mengalami kecelakaan mobil. Mobil yang mereka kendarai menabrak depan truk yang sedang melaju dengan cepat di Austria.

 

8. Seorang laki-laki selamat dari tumor otak, tapi meninggal karena kepalanya dipukul orang tak dikenal

Lolos dari Maut, Orang-Orang Ini lantas Meninggal Tak Lama Kemudianilustrasi seorang dokter pria sedang meninjau gambar otak dalam perencanaan dosimetri terapi radiasi terkait tumor otak (commons.wikimedia.org/National Cancer Institute/Rhoda Baer)

Sebagaimana yang dijelaskan WVUE, Jeffery Howell mengidap tumor otak ganas yang harus diangkat dengan operasi pada 2018. Syukurlah, operasinya berjalan dengan baik. Namun, 3 minggu setelah operasi penyelamatan nyawanya, Howell justru meninggal.

The New York Daily News melaporkan bahwa sebelumnya, Howell suka sekali memancing dan pergi ke sungai. Akan tetapi, dia melihat sekelompok orang yang melemparkan botol beling ke dalam air, yang kebetulan ada anak-anak yang sedang bermain di sana. Howell lantas menyuruh mereka untuk berhenti melemparkan botol beling itu, yang akhirnya memicu perkelahian. Di tengah pergumulan itu, seorang laki-laki dalam kelompok itu memukul kepala Howell, tepat di bekas luka operasinya. Tidak lama kemudian, Howell meninggal dunia.

9. Seorang laki-laki selamat dari penembakan, tetapi meninggal di sebuah pesta

Lolos dari Maut, Orang-Orang Ini lantas Meninggal Tak Lama KemudianMenteri Keamanan Dalam Negeri, Jeh Johnson, mengunjungi Pulse Nightclub pada peringatan 3 bulan penembakan yang menyebabkan 49 orang tewas di Orlando, 12 September 2016. (commons.wikimedia.org/U.S. Department of Homeland Security (DHS)/Jetta Disco)

Seperti yang diceritakan The Washington Post, Chris Brodman kehilangan ibu angkatnya pada usia 17 tahun. Hal ini membuat hubungan antara dia dan ayahnya berantakan. Pada 2007, seorang pengemudi menabrak mobilnya hingga Brodman terpental dari mobilnya lewat kaca depan dan membuat tulang punggungnya patah.

Dia juga tertular HIV dan hepatitis, belum lagi masalah jantung yang dideritanya. Meskipun banyak tragedi yang dia alami, Brodman selalu membawa kebahagiaan bagi orang-orang di sekitarnya. Seperti yang dikatakan oleh sahabat Brodman, Brodman adalah laki-laki periang yang tak pernah mengeluh.

Pada 2016, seorang laki-laki bersenjata membantai 49 orang di Pulse Nightclub di Orlando. Brodman sedang berada di teras klub saat tembakan pertama terdengar. Dia dan sekelompok orang lainnya segera merobohkan pagar dan berlari secepat mungkin untuk menghindari pembantaian tersebut. Tiga bulan kemudian, keberuntungannya habis. Saat menghadiri pesta di Tampa, Florida, dia keluar untuk merokok, lalu pingsan.

Sebelum ada yang menyadari apa yang terjadi padanya, Brodman sudah meninggal dunia. Autopsi mengungkapkan bahwa Brodman memiliki cacat genetik yang mengganggu pembuluh darah di otaknya. Tanpa peringatan, penyakit tersebut tiba-tiba datang dan langsung menewaskannya.

10. Selamat dari kecelakaan tunggal, tetapi tewas ditabrak pengemudi lain

Lolos dari Maut, Orang-Orang Ini lantas Meninggal Tak Lama Kemudianilustrasi kecelakaan mobil (pixabay.com/PublicDomainPictures)

Brittany Leith adalah seorang ibu yang memiliki seorang putri berusia 3 tahun. Leith bekerja sebagai penata rambut. Leith juga memiliki nenek yang selalu membantu dan mendukungnya. Sampai-sampai, neneknya menganggapnya sebagai "ibu terbaik di dunia". Namun, harapan yang dimiliki Leith untuk masa depannya harus pupus pada pagi hari pada 30 November 2015.

Saat kembali dari rumah temannya, mobil Leith menabrak pembatas jalan dan terbalik. Dikutip People, sepasang pengemudi yang melihatnya di jalan bahkan sampai berhenti untuk membantunya minggir ke bahu jalan. Pada saat itu, Leith tampak sehat secara fisik. Namun, Leith bersikeras kembali ke mobilnya dengan berjalan melintasi tiga jalur lalu lintas untuk mengambil barang-barang berharga di dalam mobilnya yang terbalik. Saat dia menyeberang jalan ke jalur pengemudi, sebuah mobil menabraknya.

Nenek Leith masih tidak menyangka jika cucu kesayangannya harus meninggal. Si nenek bertanya-tanya mengapa pengemudi lain tidak berusaha menahannya. Putri kecil Leith pun selalu bertanya di mana ibunya berada dan mengapa dia tidak kembali.

Ada pepatah yang mengatakan bahwa “penipu tidak akan menang”, tapi hal ini tidak berlaku untuk kematian. Ada kejadian saat seseorang lolos dari kematian seolah-olah orang itu berhasil menipu kematian. Sayangnya, keberuntungan itu tidak berlangsung lama, seperti yang terjadi dengan kasus-kasus di atas. Tragedi tersebut memberikan kita peringatan bahwa tak ada seorang pun yang bisa lolos dari kematian.

Baca Juga: 5 Alasan Mengingat Kematian Itu Penting, Jangan Takut!

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya