Pengiriman vaksin virus corona oleh COVAX. (Twitter.com/Nic Maclellan)
Menurut data tersebut, negara-negara Asia termasuk di antara penerima terbesar donasi vaksin COVID-19. Di mana Bangladesh, Filipina, Indonesia, dan Pakistan masing-masing menerima lebih dari 10 juta dosis vaksin donasi.
Secara keseluruhan, sudah ada lebih dari 207 juta dosis vaksin COVID-19 yang disumbangkan, baik secara bilateral atau melalui COVAX, telah dikirimkan. Angka itu jauh dari jumlah dosis yang direkomendasikan oleh panel independen yang dibentuk oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Dalam laporan terakhirnya pada Mei, panel independen merekomendasikan agar negara-negara berpenghasilan tinggi mendistribusikan kembali setidaknya satu miliar dosis vaksin COVID-19 ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah pada 1 September, dan satu miliar dosis lainnya pada pertengahan 2022.
Dua ahli epidemiologi top WHO pada Selasa lalu mengecam negara-negara kaya karena menimbun perawatan dan vaksin COVID-19. Salah satunya mengatakan tindakan seperti itu dapat memperpanjang pandemik.
Sebuah studi oleh perusahaan analitik Airfinity menunjukkan bahwa negara-negara kaya telah membeli lebih banyak vaksin COVID-19 daripada yang mereka butuhkan. Airfinity memproyeksikan bahwa AS, Uni Eropa, Inggris, Kanada, dan Jepang akan memiliki surplus lebih dari 1,2 miliar dosis pada tahun 2021 setelah menginokulasi semua orang yang memenuhi syarat dan memberikan suntikan booster.