TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Patut Ditiru! 7 Negara ini Punya Cara Unik Mengatasi Sisa Makanan

Siapa yang suka buang makanan?

Ilustrasi orang makan (ruyameali.com)

Apakah kamu tau Indonesia masuk ke dalam peringkat dua dengan negara  paling banyak membuang makanan sisa di dunia? Berdasarkan Food Sustainability Index 2017 yang dirilis The Economist Intelligence Unit (EIU), mengungkap bahwa Indonesia menepati urutan kedua setelah Arab Saudi untuk negara dengan kategori limbah makanan yang terbuang (Food loss and waste).

Hal tersebut memperlihatkan betapa mubazirnya masyarakat Indonesia dalam hal makanan. Padahal banyak dari masyarakat di dunia yang masih kekurangan makanan bahkan terkena masalah gizi buruk, seharusnya kita patut bersyukur atas nikmat makanan yang kita dapat hari ini dengan cara memanfaatkan secara bijak makanan yang kita makan.

Selain ada negara yang paling banyak limbah makanan, ada juga negara yang bahkan tidak memiliki limbah makanan. Hal tersebut merupakan bukti keseriusan pemerintah dan masyarakatnya dalam mengatasi masalah sisa makanan, mereka sampai membuat cara-cara unik yang ampuh mengatasi sisa makanan warganya. Yuk, kita simak 7 negara yang memiliki cara unik mengatasi sisa makanan:

1. Texas

Neon box bertuliskan TEXAS (unsplash.com/Enrique Macias)

Di negara bagian Texas, Austin punya peraturan baru bagi setiap restorannya. Hal tersebut mengharuskan setiap penjual makanan baik restoran maupun mini café  memiliki metode alternatif untuk mengelola sampah sisa makanan.

Ada dua pilihan yang biasanya dijalankan penjual makanan di Texas. Pertama, disarankan untuk menyumbangkan makanan sisa ke orang-orang yang membutuhkan, jika kondisi makanan tersebut masih layak dikonsumsi. Pilihan kedua, mendaur ulang sisa makanan tersebut menjadi pupuk yang biasanya di proses oleh tempat pertenakan. Selain itu masyarakat di Texas juga diberi pendidikan tentang proses daur ulang.

2. Italia

Potret suasana di sebuah kota di Italia (touritalynow.com)

Pemerintah Italia membuat peraturan Undang-undang (UU) yang berisi mewajibkan keluarga membawa kantung setiap kali pergi makan di luar rumah. Kantung tersebut berguna untuk membawa makanan sisa yang tidak habis dimakan dan penjual makanan akan dikenakan sanksi apabila membuang banyak sisa makanan berupa pajak limbah.

Baca Juga: 5 Negara di Asia Punya Cara Menjaga Kulit Awet Muda, Ini Rahasianya

3. Denmark

Potret salah satu kota di Denmark (thriveglobal.com)

Masalah sampah sisa makanan di Denmark membuat para pelaku bisnis makanan mencari jalan untuk mengurangi sisa makanan berupa mengurangi ukuran dari makanan yang mereka jual. Bahkan toko roti di Denmark mengambil jalan alternatif dengan cara membelah ukuran roti menjadi dua sebelum akhirnya dijual.

4. Inggris

Magistrates court, Inggris (IDN Times/Isidorus Rio)

Pemerintah Inggris membuat inisiatif untuk masyarakat yang gemar membuang sisa makanannya dengan cara mengajak masyarakat mengonsumsi buah dan sayuran. Hal tersebut diimbangi dengan pemberian harga 30 persen lebih murah untuk sayur dan buah. Sampah sisa sayur dan buah sangat gampang terurai sehingga bisa didaur ulang menjadi pupuk yang ramah lingkungan.

5. Swedia

Potret salah satu daerah di Swedia (Unsplash/Lukas)

Saking tidak ada sampah sisa, Swedia bahkan mengimpor sampah dari negara lain. Hal ini bukti dari kedisiplinan masyarakatnya dalam memilah sampah sesuai jenisnya. Sehingga, sampah yang dipilih itu dapat didaur ulang yang kemudian dijadikan sumber listrik dan pemanas bagi rumah tangga di sana.

6. Rusia

Ilustrasi bendera Rusia (Foto: DyMax / Adobe Stock)

Di Rusia mengharuskan masyarakatnya untuk membawa atau menghabiskan sisa makanannya jika kamu berkunjung ke restoran ataupun gerai makanan. Jika hal tersebut tidak kamu lakukan, kamu akan terkena sanksi sosial berupa mendapatkan tatapan yang tidak mengenakkan baik dari pengunjung maupun pegawai disana.

Baca Juga: #ClimateStrike: 10 Potret Protes Perubahan Iklim dari Berbagai Negara

Verified Writer

Amirah Handayani

I aspire to inspire

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya