Disambut Taliban, Tiongkok Leluasa Urus Proyek Pembangunan Afghanistan
Pada akhir Juli, Taliban-Tiongkok bertemu bahas proyek OBOR
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Taliban menyambut tawaran Tiongkok untuk berkontribusi pada pembangunan kembali Afghanistan. Juru bicara Taliban, Suhail Shaheen, mengatakan Tiongkok telah memainkan peran konstruktif dalam mempromosikan perdamaian dan rekonsiliasi di Afghanistan.
"China adalah negara besar dengan ekonomi dan memiliki kapasitas yang besar. Saya pikir mereka dapat memainkan peran yang sangat besar dalam pembangunan kembali, rehabilitasi, rekonstruksi Afghanistan," kata Shaheen kepada televisi CGTN dalam sebuah wawancara Kamis (19/8/2021) malam.
Baca Juga: Makin Mesra, Tiongkok Ingin Taliban Bisa Tumpas Terorisme di Xinjiang
1. Tiongkok sudah memulai pembicaraan sebelum Taliban berkuasa
Tiongkok mungkin dapat memanfaatkan fakta bahwa mereka tidak berperang di Afghanistan, tidak seperti Rusia dan Amerika Serikat, tulis Reuters yang dilansir kantor berita ANTARA. Hal itu bisa menjadi keuntungan bagi mereka dalam menjalin hubungan dengan Taliban.
Hubungan Tiongkok dan Taliban semakin hangat. Pada 28 Juli 2021, Taliban mengirim delegasi mereka ke Beijing untuk melakukan pembicaraan terkait ekonomi, politik dan khususnya keamanan. Dua hari kunjungan itu dilakukan atas undangan pemerintah Tiongkok.
Xinhua menulis, Taliban mengirimkan sembilan orang delegasi, termasuk pemimpin mereka Mullah Baradar. Delegasi Taliban tersebut bertemu dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi di Tianjin, kota pelabuhan di Tiongkok bagian timur. Selama pertemuan, Wang Yi menyampaikan sejumlah harapan Tiongkok kepada Taliban, termasuk soal bidang ekonomi dan pembangunan Afghanistan.
Baca Juga: Hidupkan Ekonomi, Taliban Minta Warga Afghanistan Bekerja Lagi
Baca Juga: Delegasi Taliban ke China Bahas Ekonomi, Politik dan Keamanan