Indonesia Desak Dunia Fokus pada Isu Pelucutan Senjata Nuklir
Indonesia minta perjanjian Nonpoliferasi Nuklir ditegakkan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Indonesia meminta Perjanjian Nonproliferasi Nuklir (NPT) agar terus ditegakkan di tengah harapan dunia untuk terbebas dari ancaman senjata nuklir. Hal itu disampaikan Retno dalam pertemuan High-level Plenary Meeting on the International Day for the Total Elimination of Nuclear Weapons.
“Perlombaan senjata nuklir dan power projection harus dihentikan agar tidak merusak integritas dan kredibilitas dari traktat nonproliferasi,” kata Retno ketika menyampaikan keterangan pers secara virtual di acara yang diselenggarakan setiap tahun sesuai mandat Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tersebut, pada Rabu (29/9/2021).
Baca Juga: PBB Serukan Pemusnahan Massal Senjata Nuklir
Baca Juga: RI Bisa Dekati China dan Prancis soal Kapal Selam Nuklir Australia
1. Dunia tidak akan aman sampai seluruh senjata nuklir dimusnahkan
Menurut Retno, masih terdapat 13 ribu senjata nuklir yang mengancam perdamaian dan keamanan dunia. Ada kemungkinan senjata itu jatuh ke tangan aktor nonnegara (non-state actors).
"Itu harus menjadi landasan atau alasan kuat bagi semua negara untuk mempercepat perlucutan senjata nuklir. Dunia tidak akan pernah merasa aman sampai seluruh senjata tersebut dimusnahkan,” kata Retno.
“Pemusnahan senjata nuklir adalah satu-satunya cara untuk melindungi penghuni dan masa depan bumi ini. Dan saya tegaskan kalau dunia tidak akan mendapatkan manfaat dari keberadaan senjata nuklir,” tutur Retno.
Baca Juga: Rudal Nonbalistik Pertama Korut Bisa Sedahsyat Nuklir
Baca Juga: Citra Satelit Tunjukkan Korea Utara Perluas Fasilitas Nuklir