PBB: Aksi Protes Tolak Kudeta Myanmar Renggut 1.500 Nyawa
Sejak kudeta setahun lalu, aksi protes terus bergulir
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kantor HAM PBB menyatakan sedikitnya 1.500 orang tewas dalam aksi protes menentang kudeta di Myanmar yang berlangsung selama setahun terakhir. Tak hanya itu, PBB juga memperkirakan ribuan orang lainnya tewas dalam konflik bersenjata di negara yang kini dikuasai junta militer tersebut.
"Kami telah mendokumentasikan 1.500 orang yang terbunuh, tetapi ini hanya dalam konteks protes," kata juru bicara HAM PBB Ravina Shamdasani, Selasa (1/2/2021), dilansir ANTARA dari Reuters.
"Ini tidak termasuk orang yang tewas akibat konflik bersenjata... Kami memahami bahwa jumlahnya ribuan," sambung Shamdasani. Jumlah ini termasuk 200 orang demonstran yang tewas karena penyiksaan dalam tahanan militer.
Baca Juga: 1 Tahun Kudeta Myanmar, Ini Fakta-Fakta yang Perlu Kamu Ketahui!
Baca Juga: Myanmar, Negara yang Terus Berjuang Melawan Diktator
1. Lebih dari 11 ribu orang ditahan secara tidak sah
Selama periode itu pula, sedikitnya 11.787 orang ditahan secara tidak sah di Myanmar, termasuk 8.792 orang yang masih ditahan.
"Ini untuk menyuarakan penentangan mereka terhadap militer, baik dalam protes damai atau bahkan melalui aktivitas daring," ujar Shamdasani, menjelaskan tentang angka penahanan sewenang-wenang yang dilakukan militer Myanmar.
Baca Juga: Setahun Kudeta Myanmar, Kekuasaan Junta Diprediksi Tak Akan Bertahan