TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tentara Myanmar Tabraki Massa Aksi Protes di Yangon

Banyak demonstran yang terluka dan ditangkap tentara

Kendaraan bersenjata Tentara Myanmar berkendara melewati sebuah jalan setelah mereka mengambil kekuasaan dalam sebuah kup di Mandalay, Myanmar, Selasa (2/2/2021). (ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer)

Jakarta, IDN Times - Pasukan keamanan Myanmar menabrakkan sebuah mobil ke arah pengunjuk rasa antikudeta di Yangon pada Minggu (5/12/2021). Hal itu menyebabkan sejumlah pengunjuk rasa ditangkap dan puluhan lainnya terluka, demikian menurut dua saksi mata di tempat kejadian, dilansir ANTARA dari Reuters.

Sebuah mobil sipil yang ditumpangi oleh tentara menabrak massa dari belakang, kata dua saksi. Masa aksi protes flash mob di kota terbesar Myanmar itu ditabrak oleh pasukan keamanan beberapa menit setelah aksi dimulai. 

“Saya tertabrak dan jatuh di depan truk. Seorang tentara memukuli saya dengan senapannya tetapi saya bertahan dan mendorongnya ke belakang. Kemudian dia langsung menembak saya karena saya lari dengan pola zig-zag. Untung saya lolos," kata seorang pengunjuk rasa yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena alasan keamanan kepada Reuters melalui sambungan telepon.

Baca Juga: 228 Etnis Rohingnya yang Kabur dari Myanmar Tertangkap di Laut

Baca Juga: KTT ASEAN-China Digelar Tanpa Perwakilan Myanmar

1. Beberapa pengunjuk rasa terluka parah dan tertangkap

Pendukung militer Myanmar membawa spanduk dan bendera saat reli di Yangon, Myanmar, Kamis (25/2/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer

Ada saksi mata yang mengatakan polisi menangkap beberapa orang. Tentara kemudian mengejar pengunjuk rasa yang tersebar, menangkap, dan memukuli mereka. Beberapa pengunjuk rasa terluka parah dengan luka di kepala dan tidak sadarkan diri. 

Seorang juru bicara junta yang berkuasa tidak menjawab permintaan komentar dari Reuters. Militer mengatakan bahwa pengunjuk rasa yang terbunuh menghasut kekerasan.

Baca Juga: Kubu Aung San Suu Kyi: Junta Mengkhianati Rakyat Myanmar dan ASEAN

2. Sejak kudeta militer, 1.300 orang telah tewas dalam aksi protes

Pengunjuk rasa menggelar aksi protes terhadap kudeta militer di Kota Yangon, Myanmar, Sabtu (6/2/2021). Mereka menuntut pembebasan pemimpin terpilih Myanmar Aung San Suu Kyi. ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/wsj.

Protes anti militer terus berlanjut di Myanmar, meskipun tercatat lebih dari 1.300 orang telah tewas sejak kudeta 1 Februari 2021. Aksi protes yang kian meluas jni merupakan kelompok kecil yang menyuarakan penentangan terhadap penggulingan pemerintahan peraih Nobel Aung San Suu Kyi dan kembalinya kekuasaan militer.

Junta Myanmar beralasan kudeta dilatarbelakangi kecurangan dalam pemilu November tahun lalu, yang dimenangi oleh partai Suu Kyi. Komisi pemilu setempat menolak pernyataan itu.

Perang dengan pemberontak etnis minoritas di daerah perbatasan terpencil di utara dan timur Myanmar meningkat secara signifikan sejak kudeta dan menggusur puluhan ribu warga sipil, menurut perkiraan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya