WHO: Malaria Bunuh Orang Lebih Banyak dari yang Diperkirakan
Vaksinasi harus semakin digalakkan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyerukan upaya "besar-besaran dan mendesak" untuk melakukan vaksinasi malaria baru ke anak-anak di Afrika, WHO memperingatkan bahwa sekitar 180.000 lebih banyak orang meninggal setiap tahun akibat penyakit itu daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Dr Pedro Alonso, direktur program malaria global WHO, mengatakan bahwa vaksin RTS,S, yang direkomendasikan untuk diluncurkan secara luas pada Oktober, merupakan peluang bersejarah untuk menyelamatkan puluhan ribu nyawa yang sebagian besar merupakan balita di sub-Sahara Afrika.
Baca Juga: WHO Sahkan Mosquirix, Vaksin Malaria Pertama di Dunia
1. WHO ungkap bahwa pandemik COVID-19 ikut berperan dalam 'mengganggu' akses terhadap layanan kesehatan di berbagai daerah
WHO dalam edisi terbaru World Malaria Report 2021, mengutip total 241 juta kasus penyakit pada tahun 2020, naik 14 juta dari tahun sebelumnya, dan 627 ribu kematian – meningkat 69 ribu.
“Sekitar dua pertiga dari kematian tambahan ini (47 ribu) terkait dengan adanya gangguan dalam akses terhadap pencegahan, diagnosis, dan pengobatan malaria selama pandemik COVID-19,” kata WHO.
Daerah sub-Sahara Afrika menyumbang, kira-kira, setidaknya 95 persen dari semua kasus malaria dan kematian pada tahun 2020. Sekitar 80 persen kematian di wilayah tersebut terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.