TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Deretan Menteri yang Kehilangan Jabatannya Gegara Krisis Afghanistan

Mereka "dipaksa" bertanggung jawab atas kebangkitan Taliban

Marinir AS bersama Satuan Tugas Udara-darat Laut Tujuan Khusus - Tanggap Krisis - Komando Pusat, memberikan batuan selama evakuasi di Bandara Internasional Hamid Karzai, di Kabul, Afghanistan, Jumat (20/8/2021). ANTARA FOTO/Lance Cpl. Nicholas Guevara/U.S. Marine Corps/Handout via REUTERS/AWW

Jakarta, IDN Times – Sejumlah pejabat negara-negara Barat “dipaksa” untuk bertanggung jawab atas krisis di Afghanistan, yang datang setelah Taliban berhasil merebut kekuasaan pada pertengahan Agustus lalu.

Setidaknya ada tiga pejabat dari dua negara yang mengundurkan diri atas kejadian tersebut. Siapa saja mereka

Baca Juga: Inggris Minta Prancis Move On, Jangan Marah-Marah Soal Kapal Selam 

1. Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab 

Mantan Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab. (Twitter.com/UK in Sri Lanka)

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, melakukan reshuffle kabinet pada Rabu (15/9/2021). Salah satu pejabat yang dirombak adalah Menteri Luar Negeri Dominic Raab, dikutip dari CNN.

Raab menjadi bulan-bulanan politikus Inggris karena dianggap gagal menilai situasi di Afghanistan. Raab semakin dikecam karena saat Taliban menguasai ibu kota Kabul, dia justru sedang berlibur di Yunani.

Kendati tidak berada di Inggris, Raab menampik segala tuduhan yang mengatakan bahwa dirinya bersantai sembari menikmati laut. Dia mengaku sibuk berkoordinasi untuk menjalankan misi evakuasi.

“Tentang saya (memainkan) paddleboarding adalah omong kosong, laut sebenarnya tertutup," tutur Raab.

Meski di-reshuffle, Raab masih berada dalam kabinet Johnson dengan jabatan barunya, yaitu Wakil Perdana Menteri dan Menteri Kehakiman Inggris. Adapun posisi menteri luar negeri digantikan oleh Liz Truss, yang juga menjabat Menteri Perempuan dan Kesetaraan Inggris.

Baca Juga: Menlu Belanda Resign Karena Gagal Tangani Evakuasi di Afghanistan

2 Menteri Luar Negeri, Sigrid Kaag 

Mantan Menteri Luar Negeri Belanda, Sigrid Kaag. (Instagram.com/sigridkaag)

Menteri Luar Negeri Belanda, Sigrid Kaag, mengumumkan pengunduran dirinya dari kabinet pada Kamis (16/9/2021).

Kaag melepaskan jabatannya setelah mendapat kecaman dari parlemen, yang menganggap penanganan evakuasi di Kabul bulan lalu kacau, sehingga gagal membantu warga Belanda dan warga Afghanistan yang bekerja untuk pemerintahannya melarikan diri.

Sebagai menteri, Kaag tidak memiliki pilihan lain kecuali menerima mosi parlemen dan menanggalkan jabatannya. Kaag berkata, meski dia telah mengundurkan diri, Kementerian Luar Negeri tetap berkomitmen untuk terus membantu Afghanistan, demikian diberitakan Euronews.

Pada saat yang sama, Kaag mengakui bila pemerintah telah salah menilai situasi di Afghanistan. Kendati begitu, dia berkilah bahwa kembalinya Taliban ke tampuk kekuasaan dengan cepat merupakan tindakan yang mengejutkan semua orang. 

"Termasuk (mengejutkan) Taliban sendiri," kata Kaag, dilansir dari BBC.

Baca Juga: Gagal Evakuasi Seluruh Warganya dari Kabul, Menhan Belanda Resign

Verified Writer

Andi IR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya