Deretan Menteri yang Kehilangan Jabatannya Gegara Krisis Afghanistan
Mereka "dipaksa" bertanggung jawab atas kebangkitan Taliban
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Sejumlah pejabat negara-negara Barat “dipaksa” untuk bertanggung jawab atas krisis di Afghanistan, yang datang setelah Taliban berhasil merebut kekuasaan pada pertengahan Agustus lalu.
Setidaknya ada tiga pejabat dari dua negara yang mengundurkan diri atas kejadian tersebut. Siapa saja mereka
Baca Juga: Inggris Minta Prancis Move On, Jangan Marah-Marah Soal Kapal Selam
1. Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, melakukan reshuffle kabinet pada Rabu (15/9/2021). Salah satu pejabat yang dirombak adalah Menteri Luar Negeri Dominic Raab, dikutip dari CNN.
Raab menjadi bulan-bulanan politikus Inggris karena dianggap gagal menilai situasi di Afghanistan. Raab semakin dikecam karena saat Taliban menguasai ibu kota Kabul, dia justru sedang berlibur di Yunani.
Kendati tidak berada di Inggris, Raab menampik segala tuduhan yang mengatakan bahwa dirinya bersantai sembari menikmati laut. Dia mengaku sibuk berkoordinasi untuk menjalankan misi evakuasi.
“Tentang saya (memainkan) paddleboarding adalah omong kosong, laut sebenarnya tertutup," tutur Raab.
Meski di-reshuffle, Raab masih berada dalam kabinet Johnson dengan jabatan barunya, yaitu Wakil Perdana Menteri dan Menteri Kehakiman Inggris. Adapun posisi menteri luar negeri digantikan oleh Liz Truss, yang juga menjabat Menteri Perempuan dan Kesetaraan Inggris.
Baca Juga: Menlu Belanda Resign Karena Gagal Tangani Evakuasi di Afghanistan
Baca Juga: Gagal Evakuasi Seluruh Warganya dari Kabul, Menhan Belanda Resign
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.