TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lawan Propaganda China, Taiwan Rilis Saluran TV Berbahasa Inggris

TaiwanPlus ditargetkan akan mengudara di AS

Ilustrasi Televisi. (IDN Times/Sunariyah)

Jakarta, IDN Times - Taiwan meluncurkan saluran televisi berita, gaya hidup, dan hiburan berbahasa Inggris pertamanya pada Senin (3/10/2022). Tujuan dari saluran itu adalah untuk memberikan suara yang lebih besar secara internasional, di saat China menekan negara kepulauan itu dan berusaha menegaskan kedaulatan.

TaiwanPlus, yang didukung pemerintah, mulai beroperasi tahun lalu sebagai platform streaming online dan sangat didukung oleh Presiden Tsai Ing-wen.

Berbicara pada upacara peluncuran, Tsai mengatakan saluran itu telah meningkatkan profil internasional Taiwan, dan akan membantu ketika pulau itu menjalin hubungan yang lebih dekat dengan negara-negara yang memiliki nilai-nilai inti kebebasan dan demokrasi.

Baca Juga: Janji Joe Biden: Pasukan AS Akan Melindungi Taiwan dari Serangan China

1. Supaya dunia lebih mengenal Taiwan

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen memberi pidato dalam sebuah upacara kenegaraan pada 10 September 2020. (Facebook.com/蔡英文 Tsai Ing-wen)

Dilansir The Straits Times, Tsai berharap TaiwanPlus bisa menjadi sarana bagi negaranya untuk membagikan cerita kepada dunia.

"Dengan semakin banyak orang di seluruh dunia yang tertarik pada Taiwan, semakin penting dari sebelumnya bahwa kami memiliki platform untuk membawa Taiwan ke komunitas internasional," kata Tsai.

2. Untuk melawan propaganda China

Seorang pria membawa bendera China dari sebuah rumah di seberang Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Chengdu, Provinsi Sichuan, China, Minggu (26/7/2020). (ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter)

China, yang mengklaim Taiwan sebagai provinsinya, semakin aktif di media berbahasa Inggris menyampaikan pandangan Partai Komunis yang berkuasa kepada audiens luar. China utamanya memanfaatkan saluran berita berbahasa Inggris milik pemerintah, yaitu China Global Television Network (CGTN).

China juga menekan ruang internasional Taiwan, termasuk memaksa perusahaan asing untuk menyebutnya sebagai bagian dari China di situs web mereka dan secara rutin melakukan latihan militer di dekat pulau itu.

Menteri Kebudayaan Taiwan, Lee Yung-te, mengatakan bahwa negaranya harus mampu melawan apa yang dikatakan China tentang pulau itu, dan menyampaikan sudut pandang Taiwan.

"Secara internasional suara kami belum sepenuhnya didengar. China terus menyebarluaskan bahwa Taiwan adalah bagian dari China, dan banyak orang percaya itu. Anda memberi tahu mereka bahwa itu tidak benar, dan mereka bertanya, mengapa?"

Lee menambahkan, "jadi di masa depan kami akan menggunakan media Taiwan sendiri untuk menjelaskan kepada komunitas internasional mengapa tidak demikian."

Baca Juga: Pertama di Dunia, China Berhasil Klona Serigala Arktika!

Verified Writer

Andi IR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya