TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menhan Prabowo: Saya Sering Dituduh Merencanakan Kudeta 

Prabowo minta junta Myanmar belajar dari militer Indonesia

Menhan Prabowo Subianto di forum International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 2023 di Singapura, Sabtu (3/6/2023) (Tim Prabowo)

Jakarta, IDN Times – Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, berharap rezim militer Myanmar bisa belajar bagaimana angkatan bersenjata Indonesia menarik diri dunia politik. Pernyataan itu disampaikan Prabowo pada sesi tanya jawab dalam Shangri-La Dialogue di Singapura.

“Dan kami telah memberikan contoh, kami di Indonesia pada tahun 1998. Saya pikir kami adalah salah satu dari sedikit contoh di dunia militer, yang secara sukarela menarik diri dari politik. Militer yang secara sukarela menarik diri dari politik hingga hari ini, dan kami bangga akan hal itu,” kata Prabowo, diungkap dalam cuitan Aaron Connelly yang merupakan peneliti di International Institute for Strategic Studies (IISS).

“Tradisi militer Indonesia adalah kami merupakan tentara rakyat, kami bangkit dari rakyat, kami bukan siapa-siapa tanpa rakyat, maka dari itu kami dengan suka rela mundur dari politik,” tegasnya.

Baca Juga: Soal Proposal Perdamaian Ukraina, Jokowi Belum Bertemu Prabowo

1. Prabowo sebut ASEAN tidak menerima praktik otoriter

Sebelumnya, Prabowo menegaskan bahwa ASEAN tidak menerima otoritarianisme yang sejak kudeta ditunjukkan oleh rezim junta Myanmar.

“Dan bagi Myanmar, sangat jelas bahwa ASEAN tidak menerima tindakan otoriter, aktivitas, serta tindakan mematikan rezim militer Myanmar terhadap rakyatnya sendiri,” katanya.

“Dan saya pikir Kamboja, sebagai pemimpin atau Ketua ADMM (ASEAN Defence Minster Meeting) sebelumnya, juga sangat jelas, dan Kamboja tidak mengundang para pemimpin politik Myanmar ke pertemuan ADMM, dan saya pikir itu juga posisi kami,” tambah Prabowo.

2. Menjalin komunikasi dengan penguasa Myanmar tetap penting

Panglima Militer Myanmar Jendral Min Aung Hlaing tiba di Indonesia (IDN Times/Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)

Kendati mengapresiasi upaya Kamboja untuk mengalienasi Myanmar, Prabowo juga menyoroti pentingnya kehadiran representasi junta Myanmar dalam forum-forum regional. Menurutnya, forum itu bisa menjadi sarana komunikasi.

“Kami telah berdiskusi di antara anggota ASEAN bahwa kami harus mencoba untuk tetap melibatkan rezim militer Myanmar, jika hal itu dapat diterima oleh para penguasa politik kami, dan mencoba meyakinkan mereka untuk menurunkan, sekali lagi, untuk mencoba mencapai gencatan senjata dan resolusi demokratis dari konflik,” kata Prabowo.

Baca Juga: Soal Proposal Perdamaian Ukraina, Jokowi Belum Bertemu Prabowo

Verified Writer

Andi IR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya