TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

NATO: Rusia Gunakan Musim Dingin sebagai Senjata Melawan Ukraina 

Ukraina tidak hanya dihujani salju, tapi juga rudal Rusia

Sekretaris Jendral NATO, Jens Stoltenberg (Twitter.com/Jens Stoltenberg)

Jakarta, IDN Times – Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, meyakini bahwa Presiden Vladimir Putin berniat menggunakan embun beku, salju, dan es sebagai senjatanya untuk melawan Ukraina, bukan saja militernya tapi juga warga sipilnya.

"Presiden Putin sekarang mencoba menggunakan musim dingin sebagai senjata perang melawan Ukraina, ini mengerikan, dan kita perlu bersiap untuk lebih banyak serangan," katanya menjelang pertemuan dua hari menteri luar negeri NATO di Bukares, Rumania.

“Itulah alasan mengapa sekutu NATO meningkatkan dukungan mereka ke Ukraina,” tambah Stoltenberg, dilansir Al Jazeera pada Selasa (29/11/2022).

Baca Juga: 5 Dampak Hujan Rudal Rusia ke Ukraina Jelang Musim Dingin

1. Kemungkinan warga Kiev akan dievakuasi

Seseorang menggendong kucing duduk dekat jendela bus, saat warga menuju bagian barat negara setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengesahkan operasi militer di bagian timur Ukraina, di Kiev, Ukraina, Kamis (24/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Umit Bektas.

Wali Kota Kiev, Vitali Klitschko, mengatakan beberapa dari 3 juta penduduk di kota itu mungkin harus dievakuasi ke tempat lain. Dia khawatir mereka menjadi kelompok yang paling rentan di tengah hujan salju dan rudal Rusia.  

Selama berminggu-minggu, Rusia telah menggempur fasilitas energi di sekitar Kiev dan kota-kota Ukraina lainnya. Pada Senin (28/11/2022), terjadi pemadaman listrik dan air bergilir akibat serangan tersebbut.  

Dengan suhu di sekitar titik beku, dan diperkirakan akan turun hingga -11 derajat celcius dalam waktu kurang dari seminggu, bantuan internasional semakin difokuskan pada barang-barang seperti generator dan trafo. Hal itu untuk memastikan agar pemadaman listrik bergilir, yang berdampak dari dapur hingga ruang operasi, berlangsung singkat dan terbatas.

2. Uni Eropa khawatir situasi di Ukraina makin buruk

Josep Borrell (Twitter.com/Josep Borrell Fontelles)

Sementara itu, pejabat Uni Eropa khawatir dengan kondisi Ukraina memasuki musim dingin.

“(Putin) terus berusaha membuat Ukraina menjadi lubang hitam, tidak ada cahaya, tidak ada listrik, tidak ada pemanas, untuk menempatkan Ukraina dalam kegelapan dan dingin," kata kepala kebijakan luar negeri Eropa, Josep Borrell.

“Jadi kami harus melanjutkan dukungan kami dengan menyediakan lebih banyak bahan bagi warga Ukraina untuk menghadapi musim dingin tanpa listrik,” sambungnya.

Operator jaringan nasional Ukrenergo sempat menyampaikan, sejumlah unit pembangkit listrik harus melakukan pemadaman darurat karena sedang diperbaiki. Tetapi, permintaan listrik telah meningkat karena cuaca musim dingin bersalju telah tiba.

“Setelah penyebab pemadaman darurat dihilangkan, unit akan kembali beroperasi, yang akan mengurangi defisit dalam sistem tenaga dan mengurangi jumlah pembatasan bagi konsumen,” katanya.

Baca Juga: Yakin Rusia Susun Serangan Baru, Zelenskyy: Pasukan Ukraina Siap!

Verified Writer

Andi IR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya