TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PBB Khawatir COP26 Tidak Berjalan Mulus dan Berujung Kegagalan

Krisis iklim adalah tiket satu arah menuju bencana akbar

Sekjen PBB Antonio Guterres berbicara dalam konferensi pers malam sebelum KTT Iklim PBB (COP25) di Madrid, Spanyol, pada 1 Desember 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Sergio Perez

Jakarta, IDN Times – Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, khawatir KTT iklim atau COP26 yang akan dihelat di Glasgow pada akhir Oktober nanti berujung kegagalan. Guterres menyebut situasi iklim saat ini sebagai tiket satu arah menuju bencana, yang berarti keadaan tidak bisa dikembalikan seperti semula.

"Saya harap kami masih tepat waktu untuk menghindari kegagalan di Glasgow, tetapi waktu semakin singkat, dan segalanya menjadi lebih sulit dan itulah mengapa saya sangat, sangat khawatir. Saya khawatir hal-hal akan salah," kata Guterres dikutip dari The Straits Times, Jumat (22/10/2021).

Sebagai informasi, COP26 akan berlangsung pada 31 Oktober hingga 12 November. Selama hampir dua minggu, para pemimpin dunia akan membahas strategi dan saling berbagi komitmen untuk mengatasi perubahan iklim.

Baca Juga: Pajak Karbon Bisa Masuk APBN untuk Tambahan Penanganan Perubahan Iklim

1. Komitmen dalam COP21 tidak berbuah manis

Ilustrasi COP21 (Sumber Gambar: pixabay.com)

Kekhawatiran Guterres bukan tanpa alasan. Pada COP21 atau pertemuan Paris 2015, para pemimpin dunia sepakat untuk membatasi pemanasan global di bawah 2 derajat celcius, atau bahkan tidak melebihi 1,5 derajat celcius.

Tapi, PBB khawatir dengan masalah di depan mata akibat peningkatan suhu sebesar 2,7 derajat celcius.

“Inidikasi saat ini menunjukkan lajur pemanasan setidaknya 2,7 derajat celcius di atas tingkat pra-industri, dan itu jelas merupakan tiket satu arah menuju bencana,” ulas dia.

"Polusi karbon dari segelintir negara telah membuat umat manusia bertekuk lutut dan mereka memikul tanggung jawab terbesar," katanya, dalam konferensi pers yang digelar oleh Covering Climate Now.

2. Anggota G20 harus mengambil tanggung jawab lebih

(Para pemimpin KTT G20 termasuk Presiden Jokowi berfoto di Osaka, Jepang) www.twitter.com/@jokowi

Guterres juga menyoroti peran penting dari G20, sebagai negara yang berkontribusi besar terhadap pemanasan global. Mereka akan bertemu di Roma dan membahas bagaimana mereka ‘mempertanggungjawabkan’ dampak dari industrialisasinya.

"Mereka tahu ekonomi mereka bertanggung jawab atas empat perlima polusi karbon planet. Jika mereka tidak bertindak, kita akan menuju penderitaan manusia yang mengerikan,” terang dia.

"China dan Amerika Serikat harus melakukan lebih dari apa yang telah mereka umumkan sejauh ini," harapnya.

Baca Juga: 3 Lapisan Es di Gunung Afrika Terancam Punah pada 2040

Verified Writer

Andi IR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya