TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rusia: Dunia Harus Desak Ukraina Setop Tembaki PLTN Zaporizhzhia

Sebaliknya, Ukraina menuduh Rusia yang tembaki PLTN

Ilustrasi PLTN. (Pexels.com/Pixabay)

Jakarta, IDN Times – Rusia pada Senin (29/8/2022) meminta masyarakat Internasional untuk menekan Ukraina, agar mengurangi ketegangan militer di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia.

Moskow menuduh Kiev membahayakan Eropa menjelang kunjungan pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke salah satu PLTN terbesar di Benua Biru itu.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) berencana untuk mengunjungi PLTN Zaporizhzhia pekan ini. Intensitas perang di sekitar situs telah mencuri perhatian masyarakat internasional, dengan Ukraina dan Rusia saling tuduh terkait siapa yang membahayakan PLTN tersebut.  

Baca Juga: Rusia Tolak Draf Akhir Deklarasi Pelucutan Senjata Nuklir di PBB 

1. Rusia tolak segala proposal demiliterisasi

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov (Twitter.com/ Russian Embassy in USA)

Pasukan Rusia telah menguasai PLTN Zaporizhzhia sejak awal Maret, bagian dari apa yang disebut Moskow sebagai operasi militer khusus di Ukraina. Baik Rusia dan Ukraina telah membantah menembaki pabrik Zaporizhzhia dalam beberapa pekan terakhir.

"Tekanan di pihak Ukraina untuk menghentikan penembakan dapat mengurangi ketegangan militer. Semua negara wajib menekan Ukraina agar berhenti mengekspos benua Eropa pada bahaya," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, dikutip dari Reuters.

Peskov mengatakan, Moskow menyambut baik misi PBB yang akan datang dan siap bekerja sama dengan IAEA. Namun, dia memastikan bahwa Rusia tidak akan berunding tentang kemungkinan menciptakan zona demiliterisasi di sekitar PLTN tersebut, sebuah gagasan yang disuarakan oleh Amerika Serikat.

2. Ancaman nuklir sangat nyata

Ilustrasi PLTN. (Pexels.com/Pixabay)

Kepala IAEA, Rafael Grossi, sudah berangkat ke Ukraina bersama sekitar 13 anggotanya pada Senin (29/8/2022). Grossi selama berbulan-bulan meminta untuk dapat mengunjungi situs tersebut, untuk memperingatkan risiko yang sangat nyata dari bencana nuklir.

“Kita harus melindungi keselamatan dan keamanan fasilitas nuklir terbesar Ukraina dan Eropa,” katanya, dilansir dari The Straits Times.

PLTN Zaporizhzhia memiliki enam reaktor. Di tengah pertempuran yang masih terjadi di dalam dan di sekitar pabrik, insinyur Ukraina yang kelelahan tetap menjalankan tugasnya mengoperasikan pabrik tersebut. Kedatangan Grossi akan memverifikasi bagaimana situasi di PLTN.

"Tidak ada dalam sejarah dunia ini, yang memiliki pembangkit listrik tenaga nuklir, yang menjadi bagian dari zona pertempuran. Jadi ini benar-benar harus segera dihentikan," kata Bonnie Denise Jenkins, Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat untuk pengendalian senjata dan keamanan internasional.

Baca Juga: Hungaria-Rusia Sepakat Bangun PLTN Nuklir Rp185 Triliun, Makin Mesra!

Verified Writer

Andi IR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya