Presiden Palestina Desak PBB Tangguhkan Keanggotaan Israel
Mahmoud Abbas berpidato di peringatan Nakba perdana PBB
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, mendesak Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menangguhkan keanggotaan Israel. Dia menuntut agar negara itu mengakhiri agresinya dan menerapkan resolusi PBB untuk mendirikan negara Yahudi dan Arab yang terpisah, serta memungkinkan kembalinya para pengungsi Palestina.
Abbas menyerukan desakannya dalam peringatan Nakba perdana di PBB pada Senin (15/5/2023). Peringatan itu menandai eksodus massal warga Palestina dari wilayah yang sekarang menjadi Israel 75 tahun lalu.
Dalam pidatonya, Abbas menyebut lebih dari 1.000 resolusi yang telah diadopsi oleh badan-badan PBB terkait Palestina tidak pernah diimplementasikan. Dia mengangkat surat dari menteri luar negeri Israel, Moshe Sharett, pada 1947 dan 1948 yang berjanji untuk menerapkan resolusi badan internasional tersebut.
"Kami menuntut hari ini secara resmi, sesuai dengan hukum internasional dan resolusi internasional, untuk memastikan bahwa Israel menghormati resolusi ini atau menangguhkan keanggotaan Israel di PBB," ujar Abbas, dikutip Al Jazeera.
Baca Juga: Baku Tembak Israel-Palestina Berlanjut, Gaza Memanas!
Baca Juga: Israel Gempur Jihadis Palestina di Gaza, 10 Orang Tewas
1. Abbas menuntut kemerdekaan Palestina
Abbas mengatakan hak paling penting yang dituntut warga Palestina saat ini, adalah hak untuk menentukan nasib sendiri dan berdiri sebagai negara merdeka berdasarkan perbatasan Juni 1967. Dia menegaskan kembali bahwa pihaknya telah setuju untuk menerima 22 persen dari wilayahnya pada 1947 sebagai bagian dari solusi dua negara (two state solution).
Abbas juga mengatakan Israel harus mengakui dan meminta maaf atas Nakba, serta membayar kompensasi kepada para pengungsi dan tanah yang sekarang didudukinya. Dia mengancam jika akar permasalahan tidak diatasi, pihaknya akan terus melakukan tindakan hukum, terutama di Pengadilan Kriminal Internasional.
Meski begitu, negara Yahudi itu tetap menentang tuntutan yang diajukan Abbas, dan dengan tegas menyatakan akan melawan Palestina.
"Kami akan melawan kebohongan Nakba dengan kekuatan penuh dan kami tidak akan membiarkan Palestina terus menyebarkan kebohongan dan memutarbalikkan sejarah," ujar Menteri Luar Negeri Israel, Eli Cohen, dikutip Associated Press.
Baca Juga: Israel Serang Nablus, Seorang Warga Palestina Tewas Ditembak
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.