TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Setidaknya 30 Warga Sipil Ukraina Tewas Akibat Serangan Konvoi Rusia

Rusia dikabarkan sengaja menembakkan rudal ke warga sipil

ilustrasi perang antara Ukraina dan Rusia (pixabay.com/Alexandra_Koch)

Jakarta, IDN Times - Sedikitnya 30 warga sipil tewas dalam serangan rudal Rusia yang menyasar konvoi mobil sipil di Ukraina selatan pada hari Jumat (30/09/2022). Akibat serangan Rusia itu, hampir 100 korban lainnya mengalami luka-luka, baik luka ringan maupun berat. 

Konvoi itu berkumpul di pasar mobil di tepi kota Zaporizhzhia untuk meninggalkan wilayah Ukraina. Mereka dikabarkan akan mengunjungi kerabat dan mengirimkan persediaan di daerah yang diduduki Rusia, kata para pejabat Ukraina.

Baca Juga: Buntut Aneksasi, Konsulat Rusia di New York Dirusak 

1. Beberapa korban ada yang tewas seketika setelah Rusia luncurkan serangan rudal

bendera negara Rusia(freepik.com/jannoon028)

Seorang pria paruh baya tersungkur di dalam mobilnya dengan satu tangan memegang kemudi. Tidak jauh dari sana, ada korban lainnya yang tampak berlutut dan tertimpa di samping kotak wheelie yang mereka tarik.

Dua korban lainnya dikabarkan anggota badannya patah patah dan terpelintir tampak berbaring di tempat. Sementara beberapa tewas seketika,  beberapa korban lainnya berhasil melarikan diri dari mobil mereka.

Polisi dan tentara memasukkan mayat-mayat itu ke dalam tas hitam dan menggeledah dompet dan tas tangan untuk menemukan identitas. Belum diketahui secara pasti apakah ada korban tewas yang tak berhasik diidentifikasi atau tidak.  

2. Zelenskyy dan Macron buka suara terkait serangan misil di Zaporizhzhia

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengklaim pembunuhan massal ini telah disengaja. "Musuh memulai hari ini dengan pembunuhan Ukraina yang disengaja dan benar-benar diperhitungkan ... militer Rusia tahu di mana rudal mereka akan mengenai," kata Presiden Volodymyr Zelenskyy, dilansir Reuters

"Ini dilakukan oleh bukan manusia ... mereka akan menjawab di depan hukum tanpa gagal," tambahnya.  "Mereka bernyanyi di alun-alun, mereka berbicara tentang Zaporizhzhia, ketika mereka sendiri melakukan ini di Zaporizhzhia. Mereka bukan manusia," kata Zelenskyy. 

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, juga buka suara terkait serangan Rusia ini. "Saya sangat mengutuk pencaplokan ilegal Rusia atas wilayah Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson di Ukraina. Ini adalah pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan kedaulatan Ukraina," tambahnya. 

Verified Writer

Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya