TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

AS Akan Jual Anti-Drone ke Qatar Sebesar Rp15,7 Triliun

Qatar resmi menjadi sekutu utama AS non-NATO

ilustrasi bendera Qatar (pixabay.com/David_Peterson)

Jakarta, IDN Times - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menyetujui penjualan sistem anti drone canggih kepada Qatar pada Selasa (29/11/2022). Nilai penjualan tersebut dikabarkan mencapai sekitar 1 miliar dolar AS (sekitar Rp15,7 triliun). 

Qatar meminta untuk membeli 10 Fixed Site-Low, Slow, Small Unmanned Aircraft System Integrated Defeat System (FS-LIDS) kepada AS, menurut pernyataan dari Pentagon.

AS sendiri menyatakan kesediannya mendukung keamanan Qatar melalui kebijakan luar negerinya. 

Baca Juga: Ini Bisikan Joe Biden yang Bikin Jokowi Adem Saat KTT G20 Bali

1. AS bertekad mendukung keamanan di Qatar dengan menjual senjata

Presiden Amerika Serikat Joe Biden (twitter.com/POTUS)

AS mengatakan bahwa penjualan itu akan mendukung kebijakan luar negeri dan tujuan keamanan nasional AS di tingkat global.

“Dengan membantu meningkatkan keamanan negara sahabat yang terus menjadi kekuatan penting bagi stabilitas politik dan kemajuan ekonomi di Timur Tengah," kata Pentagon, dilansir Al Arabiya News

Qatar juga menunggu tanggapan dari AS terkait permintaan mereka setahun lalu, untuk membeli empat drone MQ-9B Predator bersenjata. Empat pesawat tanpa awak tersebut diprediksi memiliki nilai sebesar 600 juta dolar AS.

Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan bilateral AS-Qatar semakin kuat. Presiden AS Joe Biden sempat berpartisipasi dalam pertemuan bilateral dengan Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani, emir Qatar pada 31 Januari 2022 lalu di Oval Office Gedung Putih, Washington. 

2. Qatar menyusul Bahrain dan Kuwait sebagai sekutu utama AS non-NATO

Bendera Qatar (flagsonline.it)

Presiden Biden menyebut Qatar sebagau sekutu utama negaranya yang bukan merupakan anggota NATO. Qatar sendiri merupakan lokasi dari Al Udeid, pangkalan udara AS dan markas operasi semua pasukan AS di Timur Tengah.

Sejauh ini, hanya ada tiga negara yang dijuluki sekutu AS bukan anggota NATO, yaitu Qatar, Bahrain dan Kuwait. Ketiga negara mendapat beberapa manfaat dari kerja sama tersebut seperti akses istimewa ke peralatan dan teknologi militer AS, bahan surplus gratis, dan pelatihan khusus.

Kontraktor utama dalam kerja sama antara AS dan Qatar adalah Raytheon Technologies, SRC dan Northrop Grumman, kata Pentagon dalam sebuah pernyataan.

AS juga akan mengirimkan 15 perwakilan kontraktor ke Qatar selama lima tahun untuk mendukung kegiatan lapangan, pelatihan, dan pemeliharaan.

Baca Juga: NATO Bakal Tingkatkan Bantuan ke Ukraina Selama Musim Dingin 

Verified Writer

Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya