Hanya 4 Persen Perempuan Lajang di Korea Selatan yang Berpikir Menikah
Pemerintah Korea Selatan coba meningkatkan fertilitas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sebuah survei baru menunjukkan bahwa hanya empat persen perempuan muda Korea Selatan menganggap pernikahan adalah suatu keharusan. Hal tersebut dirilis oleh sebuah makalah akademis yang diposting di jurnal Korean Association for Social Welfare Studies.
Makalah yang dirilis pada Minggu (26/2/2023) itu, mengungkapkan hasil survei terhadap 281 pria dan wanita lajang berusia 20 hingga 34 tahun. Di antara yang disurvei, hanya empat persen wanita yang setuju bahwa pernikahan dan melahirkan adalah “penting” dalam hidup mereka, sementara 12,0 persen pria juga menyatakan hal yang sama.
Baca Juga: 5 Fakta Cowok Korea Utara dan Korea Selatan, Beda Banget!
1. Ada 53 responden yang setuju pernikahan bukan merupakan hal yang penting
Dalam survei tersebut, lebih dari 53 persen perempuan setuju bahwa "pernikahan dan persalinan tidak penting dalam kehidupan perempuan," dilansir The Korea Times. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan 26 persen pria yang menyetujui gagasan tersebut.
Menurut data Badan Statistik Korea Selatan terbaru, tingkat kesuburan total negara itu- turun menjadi 0,78 tahun lalu. Angka ini merupakan angka terendah sejak negara itu mulai mengumpulkan data yang relevan pada tahun 1970-an.
Rata-rata tingkat kesuburan total negara-negara anggota OECD adalah 1,59 pada tahun 2020. Korea Selatan adalah satu-satunya negara OECD dengan tingkat kesuburan lebih rendah dari satu.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.