Jepang Akan Gunakan Perannya di G7 dan PBB untuk Menekan Rusia
Hubungan Jepang-Rusia semakin memburuk
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Jepang akan menggunakan gilirannya tahun depan sebagai pemimpin G7 dan Dewan Keamanan PBB untuk menekan Rusia agar menghentikan perangnya di Ukraina.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri Jepang, Yoshimasa Hayashi, dalam konferensi Reuters Next.
Hayashi mengatakan bahwa invasi Rusia ke Ukraina merupakan tantangan bagi keamanan nasional Jepang. Tokyo juga khawatir hal itu dapat mendorong negara-negara lainnya melakukan hal yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina.
Baca Juga: 5 Perbedaan BBQ Korea VS BBQ Jepang, Sejarah Hingga Makanan Pendamping
1. Jepang menegaskan tindakan Rusia telah melanggar hukum internasional
Hayashi menegaskan bahwa operasi militer yang diklaim Rusia di Ukraina merupakan pelanggaran internasional.
“Agresi berkelanjutan Rusia terhadap Ukraina jelas merupakan pelanggaran hukum internasional. Itu adalah tindakan yang tidak dapat diterima dan keterlaluan yang mengancam pondasi tatanan internasional,” kata Hayashi, dilansir Japan Times.
Jepang sendiri akan menjadi tuan rumah bagi para anggota G7 lainnya (Amerika Serikat, Jerman, Kanada, Inggris, Italia, dan Prancis) pada 2023 mendatang. Selain itu, Jepang juga sedang menjalani tugas dua tahun sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.
Jepang berulang kali menyatakan kekhawatirannya, bahwa invasi Rusia bisa mendorong Korea Utara untuk lebih mengancam Korea Selatan.
Jepang juga menaruh perhatian terhadap aksi China yang mulai menggunakan kekuatan militer guna mendorong ambisi teritorialnya di Laut China Selatan dan Asia Timur, termasuk mengancam Taiwan.
Baca Juga: Di Tengah Perang Ukraina, 20 Ribu Ton Pupuk Rusia Meluncur ke Afrika
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.