TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jepang Anggap China, Rusia, dan Korea Utara sebagai Ancaman Keamanan

Jepang khawatir akan hubungan China-Rusia yang makin erat

ilustrasi bendera Jepang (pixabay.com/David_Peterson)

Jakarta, IDN Times - Jepang memperingatkan meningkatnya ancaman keamanan nasional yang berasal dari berbagai situasi internasional, termasuk invasi Rusia di Ukraina dan ketegangan China dengan Taiwan. Dalam laporan tahunan dari Kementerian Pertahanan Jepang yang dikeluarkan pada Jumat (22/7/2022), Korea Utara juga masuk dalam perhatian Jepang. 

Jepang mencoba untuk meningkatkan kemampuan dan pengeluaran militernya setelah laporan tersebut disetujui oleh Kabinet Perdana Menteri Fumio Kishida. Laporan tersebut juga menyoroti perlunya pembangunan militer Jepang untuk mengatasi masalah keamanan dan berusaha untuk mendapatkan dukungan publik untuk militer yang lebih kuat. 

Baca Juga: Jepang Ungkap 4 Tantangan Bangun Ibu Kota Nusantara di Kaltim

Baca Juga: 5 Fenomena Sosial yang Kerap Terjadi di Jepang, Penuh Kerja Keras!

1. China, Rusia, dan Korea Utara jadi perhatian khusus Jepang terkait ancaman keamanan

Presiden Rusia Vladimir Putin (en.kremlin.ru)

China, Rusia, dan Korea Utara menjadi perhatian utama keamanan Jepang dalam laporan setebal 500 halaman itu. Menteri Pertahanan Jepang, Nobuo Kishi, dalam sebuah pernyataan dalam laporan itu, mengatakan kawasan Indo-Pasifik adalah “pusat” persaingan strategis internasional.

Laporan tersebut menyebut Perang Rusia di Ukraina sebagai “pelanggaran serius terhadap hukum internasional” dan menimbulkan “kekhawatiran bahwa efek dari perubahan sepihak seperti itu terhadap status quo secara paksa dapat meluas ke kawasan Indo-Pasifik," dilansir Associated Press

Jepang memang menjadi negara Asia yang paling vokal dalam mengecam invasi Rusia dan memberikan sanksi-sanksi terhadap Kremlin. Di sisi lain, Jepang juga merasa terganggu oleh berbagai aktivitas uji coba rudal yang dilakukan Korea Utara. 

Pada awal Juli 2022 lalu, hubungan Jepang dan China memanas setelah kapal penjaga laut milik Pemerintah China memasuki wilayah Senkaku, dilansir The Japan Times. Wilayah Jepang tersebut telah diklaim secara sepihak oleh China sebagai wilayahnya. 

2. Anggaran militer Jepang akan diperbesar dalam beberapa tahun mendatang

Laporan tersebut telah disetujui oleh Kabinet Perdana Menteri Fumio Kishida. Laporan itu menyoroti perlunya pembangunan militer Jepang untuk mengatasi masalah keamanan dan berusaha untuk mendapatkan dukungan publik untuk militer yang lebih kuat.

Selain itu, anggaran untuk militer Jepang juga diharapkan dapat meningkat. Partai Demokratik Liberal Jepang dikabarkan ingin menggandakan anggaran militer pemerintahan Kishida di masa mendatang.

Partai Demokrat Liberal telah menyerukan untuk menggandakan pengeluaran militer Jepang menjadi 2 persen dari PDB-nya. Partai tersebut ingin anggaran untuk militer sesuai dengan standar NATO, menjadi sekitar 10 triliun yen (72,6 miliar dolar AS) selama lima tahun ke depan.

Survei media baru-baru ini menunjukkan mayoritas dukungan publik Jepang meningkatkan pengeluaran pertahanan dan pencegahan ancaman keamanan. 

Verified Writer

Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya