TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Junta Bubarkan Partai Suu Kyi, Ini Kecaman dari Banyak Negara! 

Junta Myanmar bungkam demokrasi di negaranya

ilustrasi bendera Myanmar (pixabay.com/adamlapunik)

Jakarta, IDN Times - Australia prihatin dengan pembubaran partai Liga Nasional Demokrasi (NLD) oleh junta Myanmar. Australia juga mendesak pemerintah militer untuk mengejar proses yang lebih inklusif untuk mengembalikan demokrasi.

Adapun NLD merupakan partai yang dipimpin Aung San Suu Kyi. Selain itu, junta Myanmar juga membubarkan 39 partai lainnya karena gagal memenuhi tenggat waktu untuk mendaftar pemilu. 

Baca Juga: Junta Myanmar Bubarkan Partai Aung San Suu Kyi

1. Tindakan rezim junta Myanmar merusak demokrasi

Ilustrasi Pemilu (IDN Times/Arief Rahmat)

Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia mengaku sangat prihatin tentang penyempitan demokrasi di Myanmar. Australia juga menyayangkan persyaratan pendaftaran pemilu yang ketat di Myanmar. 

Australia mendorong agar semua pemangku kepentingan harus diizinkan untuk mengambil bagian dalam proses politik di sana. Australia juga memperingatkan tindakan junta Myanmar menyebabkan kekerasan dan ketidakstabilan lebih lanjut.

"Rakyat Myanmar terus menunjukkan keberanian dan komitmen mereka terhadap negara demokratis dalam menghadapi meningkatnya represi dan kekerasan oleh rezim," kata departemen itu, dilansir SBS News

"Kami akan terus memantau dengan cermat tindakan rezim, dan menyerukan pemulihan demokrasi termasuk pemilihan yang kredibel," tambahnya. 

2. Australia jatuhkan sanksi ekonomi kepada Myanmar

bendera Australia (pixabay.com/RebeccaLintzPhotography)

Myanmar berada dalam cengkeraman krisis kemanusiaan sejak militer merebut kekuasaan melalui kudeta pada Februari 2021. Lebih dari 3.100 tewas, lebih dari 20 ribu ditangkap, dan lebih dari 1 juta orang mengungsi.

Junta juga menahan ekonom Australia Sean Turnell, yang merupakan penasehat Suu Kyi, selama 650 hari di penjara, atas tuduhan melanggar Undang-Undang Rahasia Resmi. Dia dihukum di pengadilan tertutup walau pada akhirnya diampuni dan dibebaskan pada November tahun lalu.

Australia telah menjatuhkan sanksi ekonomi pertamanya kepada Myanmar sejak kudeta. Australia diyakini akan memberlakukan sanksi lebih lanjut jika situasi di Myanmar tidak berubah dalam waktu dekat.

Baca Juga: Pemimpin Junta Myanmar: Kami Akan Terus Lawan Pemberontak 

Verified Writer

Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya