TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Korea Selatan Umumkan Pemberian Kompensasi Korban Kerja Paksa Jepang

Korsel berharap Jepang bisa dorong perusahaannya menyumbang

bendera Korea Selatan (pixabay.com/HeungSoon)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Korea Selatan mengumumkan akan memberikan kompensasi kepada lebih dari belasan korban kerja paksa masa perang Jepang melalui yayasan publik yang didukung Seoul. angkah baik untuk menyelesaikan perselisihan itu diumumkan secara resmi pada Senin (6/3/2023).

Proposal yang diumumkan oleh Menteri Luar Negeri  Korea Selatan Park Jin dimaksudkan untuk menyelesaikan masalah kompensasi 15 warga Korsel yang memenangkan persidangan hukum melawan dua perusahaan Jepang. Kedua perusahaan tersebut dituduh memobilisasi mereka untuk kerja paksa selama Perang Dunia II.

Baca Juga: Korsel Berencana Kirim Dana Kompensasi untuk Korban Kerja Paksa Jepang

Baca Juga: Gugatan Nikel, Jokowi: Zaman VOC Kerja Paksa eh Sekarang Ekspor Paksa

1. Yayasan yang ditunjuk akan mengumpulkan sumbangan dari sektor swasta

Pada 2018, Mahkamah Agung Korea Selatan memerintahkan Mitsubishi Heavy Industries Ltd dan Nippon Steel Corp untuk membayar kompensasi kepada para korban. Menolak untuk mengikuti perintah MA Korsel, kedua perusahaan Jepang itu menghadapi risiko aset mereka di akan dilikuidasi.

Di bawah skema pemerintahan Yoon Suk-yeol, Foundation for Victims of Forced Mobilization, yang berafiliasi dengan Kementerian Dalam Negeri, akan mengumpulkan sumbangan "sukarela" dari sektor swasta.

Pemerintahan Yoon juga berencana untuk menggunakan yayasan, yang dibuat pada 2014, untuk memberi kompensasi kepada penggugat lain yang memenangkan kasus yang tertunda. Walau begitu, belum diketahui apakah skema ini bakal efektif atau tidak.

Baca Juga: 6 Film Korea Berlatar Tahun 1930-an saat Masa Penjajahan Jepang

2. Korea Selatan berharap Jepang bisa mendorong perusahaannya untuk menyumbang

Bendera Korea Selatan (pixabay.com/Big_Heart)

Korea Selatan berharap Jepang dapat mendorong perusahaan-perusahaannya untuk mematuhi kebijakan yang dibuat. Seoul juga menekankan pentingnya kerja sama di situasi internasional yang sulit tanpa menyebut dengan detail. 

“Pemerintah (Korsel) berharap dapat bekerja sama dengan Jepang, tetangga terdekat kita, yang berbagi nilai-nilai universal demokrasi liberal, ekonomi pasar, supremasi hukum, dan hak asasi manusia di tengah situasi yang semakin parah di Semenanjung Korea dan di tengah situasi internasional yang sulit saat ini,” kata Menteri Luar Negeri Korsel, Park Jin, dilansir The Japan Times

Tokyo sendiri tampaknya enggan menerima permintaan yang berpotensi mewajibkan perusahaan Jepang membayar ganti rugi seperti yang diperintahkan oleh keputusan Mahkamah Agung Korea Selatan.

Meski begitu, Park mengatakan harapan Seoul adalah bahwa Jepang akan "merespons secara positif keputusan besar kami hari ini dengan kontribusi sukarela perusahaan Jepang dan permintaan maaf yang komprehensif."

Verified Writer

Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya