TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Macron Nyinyirin Ketua Oposisi karena Tak Dukung Reformasi Pensiun

Reformasi pensiun gak populer, dongkrak elektabilitas Le Pen

Presiden Prancis Emmanuel Macron (kanan) (twitter.com/EmmanuelMacron)

Jakarta, IDN Times - Presiden Prancis, Emmanuel Macron, memperingatkan ketua partai oposisi sayap kanan Marine Le Pen pada Minggu (23/4/2023). Macron mengatakan Le Pen yang elektabilitasnya meningkat belakangan ini tersebut, seharusnya lebih terlibat dalam mendukung reformasi pensiun.

Berbicara kepada surat kabar Le Parisien, Macron memperingatkan Le Pen yang berada dalam posisi untuk mengambil alih kekuasaan pada pemilihan presiden pada 2027 mendatang.

Kebijakan revisi undang-undang yang mengatur masa pensiun ini mendapatkan gelombang penolakan masyarakat Prancis. Kebijakan reformasi pensiun itu menyebabkan protes dan pemogokan selama tiga bulan terakhir serta menimbulkan kekhawatiran akan demokrasi Prancis.

Baca Juga: Macron Teken UU Kenaikan Usia Pensiun Prancis 

Baca Juga: Macron Tegaskan Pendirian Prancis atas Taiwan Tidak Berubah

1. Macron mengatakan Le Pen akan berkuasa jika "kebiasaan berbohong" diteruskan

Presiden Macron mengatakan kebijakan reformasi pensiunnya memang tidak populer di kalangan masyarakat. Macron berusaha menyakinkan bahwa kebijakan ini merupakan kebijakan yang tepat untuk dilakukan.

“Marine Le Pen akan tiba (berkuasa) jika kita tidak mampu menanggapi tantangan negara dan jika kita memperkenalkan kebiasaan berbohong atau menyangkal kenyataan,” kata Macron kepada surat kabar Le Parisien, dilansir The Straits Times.

Macron menghadapi badai kritik setelah memaksakan undang-undang pensiun melalui parlemen tanpa pemungutan suara dan menggunakan kekuatan konstitusional yang kontroversial. Peningkatan usia pensiun menjadi 64 tahun dari 62 tahun ditentang oleh dua pertiga parlemen, menurut jajak pendapat. 

Baca Juga: Kutuk Aksi Protes, Macron Akan Teruskan Reformasi UU Pensiun Prancis

2. PM Prancis Elisabeth Borne menjelaskan mengapa UU Reformasi Pensiun harus disahkan

Macron mengatakan masih memercayakan kebijakan reformasi pensiun kepada Perdana Menteri Élisabeth Borne.  Sejak Rancangan Undang-Undang (RUU) Reformasi Pensiun diperkenalkan, Borne telah menjadi salah satu pendukung paling vokal.

Menurut Borne, memperpanjang usia pensiun mencegah sistem fiskal Prancis dari kehancuran karena defisit anggaran. "Membiarkan defisit anggaran ini naik akan menjadi tidak bertanggung jawab," kata Borne.

"Ini pasti akan menyebabkan kenaikan pajak yang besar, pengurangan dana pensiun dan akan menimbulkan ancaman bagi sistem pensiun kita," kata Bonne, dilansir WION. "Saya sangat sadar bahwa membuat perubahan pada sistem pensiun kami menyebabkan kecemasan dan ketakutan di antara orang Prancis," tambahnya.

Verified Writer

Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya