TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pelaku Serangan Masjid Syiah Iran Dihukum Gantung di Hadapan Umum

Sepanjang 2023 Iran sudah eksekusi 354 orang

potret tali gantung (pixabay.com/kalhh)

Jakarta, IDN Times - Iran mengeksekusi dua pria pada Sabtu (8/7/2023) atas serangan terhadap masjid Syiah yang menewaskan 13 orang pada Oktober 2022. Serangan itu diklaim oleh militan ISIS beberapa saat setelah insiden. 

Kedua pelaku digantung di hadapan umum saat subuh di kota Shiraz. Para pelaku aadlah Mohammad Ramez Rashidi dan Naeem Hashem Qatali.

Pelaku mengatakan selama persidangan, mereka telah berhubungan dengan anggota ISIS yang beroperasi di Afghanistan dan membantu mengatur serangan terhadap masjid Shah Cheragh di Shiraz. 

Baca Juga: Iran Gak Akan Kirim Dubes Baru Usai Demo di Swedia Bakar Al-Qur'an

1. Tiga pelaku lainnya dihukum penjara 5 hingga 25 tahun

Ilustrasi Teroris (IDN Times/Arief Rahmat)

Rekaman CCTV yang disiarkan TV pemerintah Iran menunjukkan seorang penyerang memasuki masjid dan membawa senapan berjenis riffle di dalam tas. Salah satu pelaku menembak saat jamaah mencoba melarikan diri dan bersembunyi di koridor.

Pria bersenjata yang diidentifikasi sebagai warga negara Tajikistan kemudian meninggal di rumah sakit akibat luka yang diderita akibat penangkapan oleh petugas. Pelaku yang bernama Hamed Badakhshan itu diketahui dibantu oleh beberapa orang lainnya, termasuk dua orang yang baru dihukum gantung.

Selain dua orang yang dihukum mati, tiga pelaku lainnya menghadapi hukuman penjara. Mereka dibui 5, 15, dan 25 tahun karena ketahuan berafiliasi dengan teroris ISIS.

2. Hukuman gantung di hadapan umum jarang terjadi di Iran

bendera Iran (pixabay.com/jorono)

Pada November 2022, Iran mengatakan 26 teroris dari Afghanistan, Azerbaijan, dan Tajikistan telah ditangkap sehubungan dengan serangan di masjid Syiah di Shiraz. Istilah takfiri pada umumnya mengacu pada jihadis atau pendukung Islam Sunni radikal.

Eksekusi gantung di hadapan umum merupakan hal yang jarang terjadi. Biasanya semua hukuman gantung dilakukan di dalam penjara. 

Di sisi lain, ISIS juga mengklaim serangan pertamanya di Iran pada 2017 ketika orang-orang bersenjata dan pelaku bom bunuh diri menyerang kursi parlemen di Teheran dan makam Ayatollah Ruhollah Khomeini. Serangan itu menewaskan 17 orang dan melukai puluhan orang.

Baca Juga: Usai Undang Pejabat Iran-Rusia ke Belgia, Wali Kota Brussels Resign

Verified Writer

Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya