TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Akibat Masalah Manipur, PM India Narendra Modi Disamakan dengan Ravana

PM Modi dianggap tidak serius menangani masalah Manipur

Perdana Menteri India Narendra Modi saat merayakan Hari Kemerdekaan yang ke-75 (twitter.com/narendramodi)

Jakarta, IDN Times - Partai-partai oposisi di India telah keluar dari rapat parlemen pada Kamis (10/8/2023) sebagai protes atas penolakan perdana menteri, Narendra Modi, untuk mengatasi kekerasan etnis di negara bagian Manipur. Konflik di Manipur sendiri digambarkan sebagai perang saudara.

Oposisi telah mengajukan mosi tidak percaya pada Modi dan memaksanya tampil dan berbicara tentang krisis selama tiga bulan di Manipur. Pidato dan tanggapan Modi sendiri dianggap tidak memuaskan para anggota perlemen dari tim oposisi. 

Baca Juga: Mahkamah Agung India Bebaskan Politikus Penista PM Modi dari Penjara

1. PM Modi tidak menyebut konflik etnis yang dipicu oleh partainya

Perdana Menteri India Narendra Modi (twitter.com/narendramodi)

Perdana Menteri Narendra Modi berjanji akan memulihkan situasi di Manipur. “Pemerintah pusat dan negara bagian bekerja menuju perdamaian. Saya meyakinkan orang Manipur bahwa perdamaian akan segera dipulihkan,” kata PM Modi, dilansir The Guardian.

“Negara ini bersamamu. Kami akan duduk bersama dan menemukan solusi terkait tantangan saat ini untuk memulihkan perdamaian dan menempatkan Manipur di jalur pembangunan," tambah Modi. 

Sekitar satu jam setelah pidato Modi, anggota parlemen oposisi mulai memprotes bahwa dia belum menyebutkan kekerasan etnis di Manipur yang diperintah oleh partainya. Oposisi meneriakkan slogan "Manipur, Manipur, Manipur".  Modi mengabaikan slogan tersebut dan malah melanjutkan serangannya terhadap oposisi, khususnya partai yang dipimpin oleh Rahul Gandhi.

2. Mosi tidak percaya berhasil digagalkan koalisi pemerintah

Setelah para anggota dari partai oposisi keluar, Partai Nasionalis Hindu Bharatiya Janata dan sekutunya dengan mudah mengalahkan mosi tidak percaya. Koalisi Modi sendiri sudah menguasai lebih dari 360 kursi di Lok Sabha yang beranggotakan 545 orang. 

Kelompok oposisi berpendapat bahwa mosi tidak percaya itu dimaksudkan untuk memaksa Modi menangani kekerasan Manipur di hadapan parlemen. Konflik di Manipur sendiri mengalami kebuntuan selama berminggu-minggu. 

"Kami berhasil mengakhiri kebisuan Modi dan membuatnya berbicara di parlemen," kata Gaurav Gogoi, seorang anggota parlemen dari Partai Kongres. 

“Modi melarikan diri dari tanggung jawabnya untuk memberikan keadilan kepada rakyat Manipur,” tambahnya. “Dia harus mengunjungi negara bagian itu," tambah Gogoi, dilansir ABC News.

Baca Juga: Pengadilan India Perintahkan Setop Penghancuran Gubuk Ilegal Muslim

Verified Writer

Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya