TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Taiwan Diundang untuk Teken Buku Belasungkawa Ratu Elizabeth

Rusia, Myanmar, dan Belarusia malah tak diundang

ilustrasi bendera Taiwan (pixabay.com/David_Peterson)

Jakarta, IDN Times - Duta besar Taiwan untuk Inggris telah menerima undangan khusus untuk menandatangani buku belasungkawa untuk Ratu Elizabeth II. Hal ini disampaikan langsung oleh Kementerian Luar Negeri Taiwan pada Minggu (18/9/2022).

Inggris sendiri sebenarnya tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan yang diklaim China. Sejauh ini, sebagian besar acara dan organisasi internasional memutuskan untuk tidak mengundang Taiwan karena keberatan yang dilayangkan Beijing. 

Baca Juga: Gempa 6,5 M Guncang Taiwan, Tidak Ada Peringatan Tsunami

Baca Juga: Abaikan China, Lithuania Buka Kantor Perwakilan di Taiwan

1. Perwakilan Taiwan mendapatkan perlakukan yang sama dengan perwakilan negara lainnya

Kementerian luar negeri Taiwan mengatakan perwakilannya di London, Kelly Wu-Chiao Hsieh, telah diundang oleh Pemerintah Inggris untuk menandatangani buku belasungkawa di Lancaster House. Undangan itu datang “berdasarkan pentingnya hubungan Taiwan-Inggris dan persahabatan yang berharga antara kedua bangsa,” tambah lembaga itu.

Kementerian Luar Negeri mencatat Hsieh telah “menikmati perlakuan yang sama seperti kepala negara, perwakilan dan anggota keluarga kerajaan dari negara lain yang telah pergi ke Inggris untuk berkabung," dilansir The Guardian. Tampaknya Taiwan ingin memberikan pesan bahwa Inggris telah memandang negaranya sebagai negara yang utuh layaknya negara-negara lainnya.

Sebelumnya, Pemerintah Taiwan dengan cepat mengirimkan belasungkawa setelah kematian Ratu Elizabeth II pekan ini. Selain itu, Pemerintah Taiwan juga mengunjungi kedutaan de facto Inggris di Taipei untuk menandatangani buku belasungkawa publiknya.

Baca Juga: Taiwan Kecewa Tak Bisa Hadir di Sidang Majelis Umum PBB

2. Beberapa negara ada yang sengaja tidak diundang Pemerintah Inggris

Presiden Rusia Vladimir Putin (twitter.com/KremlinRussia_E)

China mengirim Wakil Presiden Wang Qishan ke pemakaman kenegaraan di London tulis South China Morning Post. Sayangnya, kehadiran Wang Qishan telah menimbulkan kontroversi di saat beberapa anggota parlemen menyuarakan keprihatinan tentang situasi di Xinjiang.

Sejauh ini, China sendiri meyangkal tuduhan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) seperti yang dituduhkan. Walau begitu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meyakini bahwa China telah menyiksa etnis Uighur di Xinjiang. 

Di sisi lain, Inggris mengundang perwakilan dari Korea Utara untuk menghadiri pemakaman. Namun, beberapa negara lainnya seperti Afghanistan, Suriah dan Venezuela tidak akan diberi undangan. Ada juga Rusia, Myanmar, dan Belarusia juga tidak diminta untuk hadir terkait pelanggaran HAM yang terjadi selama 2021 hingga saat ini. 

Verified Writer

Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya