TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ukraina Klaim Berhasil Merebut Seluruh Kota-Desa Kecil di Sekitar Kiev

Gelimang mayat ditemukan di kota yang ditinggalkan Rusia

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (twitter.com/ZelenskyyUa)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Ukraina pada Sabtu (2/4/2022) mengklaim telah berhasil merebut kembali semua daerah di sekitar ibu kota Kiev. Ukraina juga mengklaim memiliki kendali penuh atas wilayah ibu kota, untuk pertama kalinya sejak Rusia melancarkan invasi pada 24 Februari 2022.

Di sisi lain, saat menyisir jalanan di sekitar Kota Kiev, terdapat banyak mayat bergeletak di jalanan. Presiden Ukraina, Volodomyr Zelenskyy, menuduh pasukan Rusia meninggalkan ranjau di jalanan yang tentunya membahayakan masyarakat sipil. 

Baca Juga: Sutradara Film Dokumenter Asal Lithuania Dibunuh di Kota Mariupol

1. Pasukan Ukraina berhasil merebut 30 kota dan desa di sekitar Kota Kiev

Pasukan Ukraina telah merebut kembali lebih dari 30 kota dan desa di sekitar Kiev sejak Rusia mulai menarik pasukan dari wilayah itu. Keputusan penarikan pasukan disampaikan Rusia saat dialog damai di Istanbul, Turki. 

Pasukan Rusia disebut kewalahan untuk melanjutkan operasi militernya dalam beberapa waktu terakhir. 

“Seluruh wilayah Kiev dibebaskan dari penjajah,” tulis Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Hanna Malyar, melalui laman Facebook.

Belum ada tanggapan resmi dari pihak Rusia mengenai hal tersebut.

Seorang warga Ukraina mengungkapkan kesaksiannya bagaimana dia hampir menjadi korban kejahatan perang Rusia.

“Pertama kali, saya keluar dari ruangan dan sebuah peluru memecahkan kaca, jendela, dan tersangkut di lemari,” kata Mariya Zhelezova, warga berusia 74 tahun yang tinggal di desa Bucha, dilansir Al Arabiya News

Mariya menambahkan, pecahan-pecahan kaca tersebut hampir melukai ke kakinya. Tak sedikit korban sipil yang turut menjadi korban perang Ukraina-Rusia. Di Kota Mariupol sendiri korban sipil yang meninggal diperkirakan mencapai 5 ribu orang. 

2. Pasukan Rusia diduga pasang ranjau di rumah, perabotan, dan mayat warga Ukraina

Walikota Bucha, Anatoliy Fedoruk, mengatakan lebih dari 300 warga telah tewas, termasuk anak-anak dan perempuan. 

“Kami tidak ingin mereka kembali. Saya bermimpi hari ini, bahwa mereka pergi, dan tidak kembali," ujar Fedoruk, dikutip dari Al Jazeera

Angkatan bersenjata Ukraina melaporkan berkurangnya serangan udara dan rudal Rusia pada Sabtu (02/04/2022). Namun, Ukraina menuduh pasukan Rusia mundur sambil memasang ranjau darat. 

“Mereka memasang ranjau di seluruh wilayah ini. Rumah dipasang ranjau, peralatan dipasang ranjau, bahkan mayat orang mati,” kata Presiden Zelenskyy melalui pesan video, tanpa menunjukkan bukti yang jelas. 

Layanan darurat Ukraina melaporkan, lebih dari 1.500 bahan peledak telah ditemukan dalam satu hari selama pencarian di Sesa Dmytrivka, sebelah barat Kiev. Lembaga tersebut memperingatkan orang-orang untuk waspada terkait ancaman ranjau.

Baca Juga: Dijerat Sanksi, Rusia Ancam Setop Kerja Sama Antarika dengan Barat

Verified Writer

Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya